kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.325.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pelemahan rupiah menopang pendapatan SMAR


Selasa, 05 Juni 2012 / 07:59 WIB
Pelemahan rupiah menopang pendapatan SMAR


Reporter: Amailia Putri Hasniawati | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk (SMAR) membidik pendapatan tahun ini tumbuh berkisar 5%-8%. Selain mengharapkan kenaikan produksi, pendapatan SMAR bisa naik karena penurunan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS).

SMAR menargetkan produksi minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) bisa bertambah hingga 10%. Sepanjang 2011, produksi CPO, emiten yang dikendalikan keluarga Widjaja itu, sebanyak 709.077 metrik ton. Jadi, SMAR ingin produksi CPO di 2012 mencapai 779.984 metrik ton.

Selama kuartal I-2012, SMAR memproduksi 168.015 metrik ton CPO. "Memang belum banyak, produksi biasanya naik mulai semester dua," ujar Direktur SMAR, Jimmy Pramono, Senin (4/6).

SMAR memasarkan sekitar 83% total produksi CPO ke luar negeri. Tujuan ekspor SMAR antara lain China, India, dan negara di kawasan Eropa. Jadi, perseroan diuntungkan dengan melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar AS.

Adapun harga jual rata-rata CPO SMAR saat ini berkisar US$ 1.000 per ton. "Mayoritas cost kami dalam rupiah, sementara pendapatan dalam dollar AS," kata Jimmy.
Emiten itu optimistis pendapatan tahun ini naik hingga 8%. Di tahun lalu, SMAR mencetak pendapatan Rp 31,67 triliun. Dus, manajemen SMAR memproyeksikan pendapatan tahun ini maksimal mencapai Rp 34,20 triliun.

Demi mendongkrak produksi CPO, dalam jangka panjang perseroan akan menambah kapasitas pabrik kelapa sawit di dua lokasi, yakni Kalimantan Selatan dan Marunda.

Kapasitas pabrik di Kalimantan akan naik dari 1.000 ton per hari menjadi 3.000 ton per hari. Adapun kapasitas pabrik di Marunda akan bertambah dari 800 ton per hari menjadi 2.000 ton per hari. SMAR akan memakai dana hasil penerbitan obligasi untuk membiayai pengembangan pabrik di Kalimantan. Dari total dana
Rp 1 triliun, sekitar Rp 600 miliar untuk pengembangan pabrik.

SMAR juga bisa memakai sisa dana hasil penerbitan obligasi untuk ekspansi pabrik di Marunda, yang nilai investasinya di bawah Rp 600 miliar. Selain Marunda dan Kalimantan, SMAR memiliki pabrik di Belawan dan Surabaya. Total kapasitas keempat pabrik SMAR tersebut mencapai 1,38 juta metrik ton per tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×