kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.526.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.240   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.037   -29,18   -0,41%
  • KOMPAS100 1.050   -5,14   -0,49%
  • LQ45 825   -5,35   -0,64%
  • ISSI 214   -0,85   -0,40%
  • IDX30 423   -1,15   -0,27%
  • IDXHIDIV20 514   0,87   0,17%
  • IDX80 120   -0,69   -0,57%
  • IDXV30 125   1,36   1,09%
  • IDXQ30 142   0,26   0,18%

Pelemahan rupiah masih akan berlanjut


Rabu, 12 Agustus 2015 / 18:07 WIB
Pelemahan rupiah masih akan berlanjut


Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Sentimen dari China serta reshuffle kabinet menekan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS). Di pasar spot, Rabu (12/7), rupiah terjun ke level Rp 13.799,9 per dollar AS, turun 1,41% dari hari sebelumnya. Sementara di kurs tengah Bank Indonesia, nilai tukar rupiah terhadap USD anjlok 1,6% ke level Rp 13.758.

Nizar Hilmy, analis SoeGee Futures mengatakan upaya China mendevaluasi yuan disinyalir untuk mendongkrak daya saing negara tersebut. Langkah ini pun berpotensi diikuti oleh negara lain di kawasan Asia. Apalagi, pasar menduga aksi devaluasi yuan masih akan berlanjut. "Di tengah lesunya ekonomi Asia, devaluasi yuan terhadap USD semakin memukul mata uang di Asia termasuk rupiah," ujar Nizar.

Selain itu, lanjut Nizar, efek reshuffle terhadap pergerakan rupiah masih perlu dibuktikan yakni jika menteri baru mampu mendongkrak perekonomian dalam negeri. Namun, Nizar memperkirakan BI akan melakukan intervensi jika rupiah turun lebih jauh lagi.

Dalam jangka panjang, Nizar menilai pelemahan rupiah tidak akan seburuk mata uang lainnya. Namun, rupiah belum menunjukkan sinyal penguatan dalam jangka pendek, mengingat kondisi ekonomi yang belum membaik. Kamis (13/8), Nizar menduga rupiah masih akan melanjutkan pelemahannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×