kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pelemahan rupiah diramal berlanjut esok hari


Senin, 14 Januari 2019 / 18:56 WIB
Pelemahan rupiah diramal berlanjut esok hari


Reporter: Jane Aprilyani | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pelemahan rupiah tampaknya masih akan berlanjut esok hari. Ada berbagai faktor yang membuat rupiah harus turun pada perdagangan hari ini. Termasuk pelambatan ekonomi global.

Senin (14/1), kurs rupiah di pasar spot terkoreksi 0,55% menjadi Rp 14.125 per dollar Amerika Serikat (AS). Namun, pergerakan mata uang Garuda pada kurs tengah Bank Indonesia justru menguat 0,17% ke level Rp 14.052 per dollar AS.

Ekonom Maybank Indonesia, Myrdal Gunarto mengatakan faktor utama yang menyebabkan pelemahan rupiah adalah ekspektasi pelemahan ekonomi global yang tidak akan menguat tahun ini. “Seiring hasil rilis data ekspor dan impor China bulan Desember 2018 yang tidak memuaskan, akan ada tekanan di pasar keuangan domestik,” kata Myrdal kepada Kontan.co.id, Senin (14/1).

Sekedar informasi saja, ekspor China pada bulan Desember turun 4,4% dibandingkan tahun sebelumnya. Impor China juga turun 7,6%. Myrdal menambahkan bahwa pelemahan rupiah juga disebabkan data neraca dagang Indonesia bulan Desember 2018 yang diperkirakan defisit.

Analis Asia Trade Point Futures, Andri Hardianto melihat bahwa pelemahan rupiah pasti terjadi karena sudah menguat sejak 8 Januari lalu. Ia pun meyakini bahwa turunnya level rupiah membuat pelaku pasar pun memilih ambil untung.

Setali tiga uang dengan Myrdal, Andri menyebut bahwa tak hanya kinerja ekspor dan impor China yang melambat, pertumbuhan ekonomi China yang akan melambat menjadi sentimen pelemahan rupiah. “Pengumuman pelambatan ekonomi China menjadi 6% sampai 6,5% jelas akan melemahkan perekonomian negara-negara yang menjadi mitranya, khususnya Indonesia,” ungkapnya.

Ditambah, perkembangan Brexit yang diperkirakan tidak akan ada kesepakatan. Anggota parlemen akan melakukan pemungutan suara terkait Brexit. “Nah ketidaksepakatan di kawasan Uni Eropa membuat pasar memilih melepas aset jual yang berisiko termasuk rupiah,” imbuh Andri.

Secara teknikal, Andri melihat perdagangan rupiah berada di bawah garis MA 50 dan di bawah garis MA 100 dan MA 200. Sementara indikator RSI berada di area 14 yang mengindikasi untuk jual. Begitu juga dengan indikator stochastic yang menunjukkan sinyal overbought dan indikator MACD mengindikasi beli.

Andri memperkirakan, rupiah besok akan bergerak di rentang Rp 14.160 sampai Rp 14.100 per dollar AS. Myrdal memproyeksi pergerakan rupiah masih akan melambat hingga perdagangan besok. Myrdal memperkirakan, rupiah akan bergerak di level Rp 14.100 sampai Rp 14.400 per dollar AS pada perdagangan esok.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×