Reporter: Dyah Ayu Kusumaningtyas | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Rupiah bergerak dalam rentang tipis pada pekan ini terhadap dollar AS. Di pasar spot, pasangan (USD/IDR) hanya bergerak di range 9.610-9.630. Pelemahan mata uang euro terhadap dollar AS turut menggiring tertekannya posisi rupiah terhadap si hijau.
Dealer Valas Bank Rakyat Indonesia (BRI), Taufan Tito memperkirakan, tekanan terhadap rupiah akan semakin bertambah, seiring akumulasi kebutuhan dollar AS yang meningkat untuk pemenuhan kewajiban korporasi setiap akhir bulan.
"Karena seretnya likuiditas dollar AS di pasaran, menyebabkan perusahaan banyak menunggu untuk pembelian dollar AS, sehingga menambah biaya yang ada juga," kata Taufan kepada KONTAN, Kamis (25/10).
Selain itu, untuk menjaga cadangan devisa, Taufan melihat Bank Indonesia (BI) juga tidak terlalu agresif masuk ke pasar mata uang dan membeli dollar AS untuk menaikkan nilai rupiah.
Pekan depan, Taufan menguraikan beberapa hal yang perlu dicermati investor. Di antaranya pengumuman tingkat inflasi bulan Oktober yang diperkirakan bakal naik ke 4,56%, lebih tinggi dari inflasi bulan September lalu. "Selain itu beberapa data mingguan global juga perlu diperhatikan perkembangannya," imbuh Taufan.
Untuk periode 29 Oktober-2 November 2012, Taufan memprediksi (USD/IDR) akan bergerak di kisaran 9.610-9.640 (versi Bloomberg).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News