kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pelemahan dollar untungkan yen


Selasa, 08 Oktober 2013 / 07:12 WIB
Pelemahan dollar untungkan yen
ILUSTRASI. Setelah kasus Covid-19 di Indonesia mereda, virus Hendra menjadi salah satu virus yang banyak diperbincangkan. KONTAN/Carolus Agus Waluyo


Reporter: Cindy Silviana Sukma, Febrina Ratna Iskana | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Yen Jepang menguat terhadap sejumlah mata uang dunia lainnya. Kondisi perekonomian Amerika Serikat (AS) yang masih belum menemukan titik temu atas masalah batas utang negara memberi sentimen positif bagi yen Jepang sebagai safe haven.

Pasangan EUR/JPY, Senin (7/10) pukul 18.00 WIB, melemah 0,39% menjadi 131,62 dibandingkan akhir pekan lalu. Pasangan USD/JPY melemah 0,55% menjadi 96,94 dan pairing AUD/JPY juga terkoreksi 0,78% menjadi 91,24.

Hingga kemarin, pemerintah federal AS telah menutup aktivitasnya secara parsial selama tujuh hari. Namun, kesepakatan antara kedua kubu Republik dan Demokrat masih belum tercapai. Jika hingga 17 Oktober belum ada kesepakatan, AS bisa mengalami gagal bayar utang.

Analis Soegee Futures Nizar Hilmy mengatakan, pelemahan pasangan USD/JPY memang dipicu oleh kondisi perekonomian AS yang belum mendapatkan solusi masalah utang negaranya. Namun, Nizar meyakini, pemerintah AS tidak akan membiarkan gagal bayar terjadi.

Nizar memprediksi, the greenback, sebutan dollar AS, akan melanjutkan pelemahan.  “Kecuali ada resolusi untuk mengakhiri government shutdown, maka ada peluang dollar AS akan mengalami pembalikan arah”, ujar Nizar.

Mata uang euro ikut tertekan terhadap yen Jepang karena kondisi Eropa yang belum juga pulih. Analis Monex Investindo Futures Ariana Nur Akbar mengatakan, pasangan EUR/JPY terimbas efek pelemahan dollar AS. Sementara, karena tidak ada sentimen ekonomi yang signifikan di Australia, AUD/JPY jadi relatif melemah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×