kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pelemahan dolar Australia belum terbendung


Selasa, 17 Maret 2020 / 18:10 WIB
Pelemahan dolar Australia belum terbendung
ILUSTRASI. Pada Selasa (17/3) pukul 16.15 WIB, pasangan AUD/USD anjlok 1,06% di level 0,6052 ketimbang hari sebelumnya


Reporter: Arvin Nugroho | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tren menurun pasangan AUD/USD yang terjadi sejak pekan lalu masih berlanjut hingga Selasa (17/3). Kebijakan pemangkasan suku bunga yang dilakukan oleh The Fed pada Minggu (15/3) tak mampu mengangkat AUD/USD untuk terangkat.

Berdasarkan Bloomberg, pada Selasa (17/3) pukul 16.15 WIB, pasangan AUD/USD anjlok 1,06% di level 0,6052 ketimbang hari sebelumnya.

Presiden Komisioner HFX International Berjangka Sutopo Widodo menilai, pelemahan AUD/USD tak terlepas dari pengaruh pandemi virus corona. Kondisi itu membuat fundamental dolar Australia semakin terkoreksi. Wabah virus corona mengakibatkan pasar saham Australia pekan ini mengalami kekacauan. ASX200 melorot 9,7% pada Senin (16/3). Indeks saham mulai menguat pada hari ini meski belum mampu menutup penurunan sebesar 21% lebih sejak awal tahun.

Baca Juga: Hadapi wabah virus corona, bank sentral kompak berikan stimulus

Imbasnya, Reserve Bank of Australia (RBA) berupaya untuk memberikan stimulus demi menstabilkan kondisi perekonomian akibat kekhawatiran terhadap virus corona. Melalui pembelian obligasi atau operasi pasar, RBA menggelontorkan dana sebesar A$ 8,8 triliun pada Jumat (13/3) dan A$ 6 triliun pada Senin (16/3).

“Kapasitas RBA untuk membeli obligasi memang tidak terbatas,” kata Sutopo kepada Kontan.co.id, hari ini.

Selain itu, pertemuan regulator yang dijadwalkan Selasa hingga Rabu pekan ini kemungkinan bank komersial akan mengumumkan kebijakan baru. Bank komersial diprediksi akan menyepakati untuk memberikan waktu tambahan kepada para wirausahawan dan pelaku bisnis untuk membayar pinjaman.

Seandainya kebijakan itu terjadi, Sutopo melihat potensi mengalami kredit macet di masa depan akan terbuka lebar. Sebab, bank komersial akan merestrukturisasi pinjaman yang diberikan melalui arus kas.

Baca Juga: Menteri Dalam Negeri Australia positif terjangkit virus corona

Ke depan, tantangan yang dihadapi oleh RBA adalah ancaman krisis yang dapat menghancurkan kredit konsumsi, kredit kendaraan dan kredit perumahan. Imbasnya, sistem perbankan akan berpotensi mengalami tekanan yang luar biasa.

Sutopo melihat ancaman itu menjadi sentimen yang akan mempengaruhi pergerakan aussie. Sutopo bilang, level 0,6000 akan menjadi level psikologis yang rawan profit taking di tengah mewabahnya virus corona. Dengan kondisi tersebut, Sutopo merekomendasikan untuk sell dalam jangka pendek dengan support di level 0,5830 dan 0,5970 serta resistance di level 0,6270.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet Managing Customer Expectations and Dealing with Complaints

[X]
×