Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Layar bisnis PT Pelayaran Nelly Dwi Putri Tbk (NELY) makin berkembang di tahun ini. Pasalnya sejumlah rencana telah disusun perusahaan ini di tahun ini.
Manajemen NELY dalam hasil paparan publik menjelaskan, perusahaan ini berencana menambah 30% belanja modal dari tahun sebelumnya. Sehingga pada tahun ini belanja modal alias capital expenditure (capex) yang dianggarkan oleh NELY sebesar Rp 128 miliar. Dana tersebut akan digunakan untuk membeli tiga tongkang. Dua berukuran 300ft jumbo dan satu unit lagi berukuran 330ft.
Dana belanja modal NELY juga akan digunakan untuk membeli dua unit tugboat bermesin 2000HP. "Sehingga perusahaan dapat mengangkut tambahan muatan sekitar 15% dan tentunya akan menambah penghasilan dan laba bersih," papar direksi dikutip dari risli paparan publik di BEI, Jumat (21/6).
Baca Juga: Pelayaran Nelly (NELY) Bidik Pertumbuhan Kinerja Bisnis 15% pada Tahun 2024
Pelayaran Nelly memaparkan satu kapal tongkang sudah masuk pada bulan Juni 2024. Dimana sisanya akan dikirim pada Juli dan September tahun ini. "Hal ini akan menambah pendapatan perusahaan sehingga kinerja pada tahun 2024 minimal sama dengan tahun sebelumnya. Atau mungkin sesuai dengan target bisnis tahun 2024," terang para direksi.
Pada tahun 2024, NELY menargetkan bisa membukukan pendapatan sebesar Rp 480 miliar dengan laba bersih Rp 235 miliar. Manajemen mengakui, proyeksi pendapatan NELY turun dari tahun sebelumnya, akan tetapi laba bersih perusahaan ini karena kapal banyak kontrak time charter dengan banyak longterm customer.
Berdasarkan laporan keuangan per 2023, pendapatan NELY mencapai Rp 522,35 miliar. Ini artinya target pendapatan NELY di tahun 2024 menurun 8,11% secara tahunan. Sementara target laba bersih NELY di tahun ini naik 2,78% secara tahunan dari tahun 2023 sebesar Rp 228,63 miliar.
Baca Juga: Pacu Kinerja, Pelayaran Nelly Dwi Putri (NELY) Tambah Armada Baru
Penurunan pendapatan NELY sudah nampak dari hasil kinerja di kuartal I tahun ini. Dimana pada periode tersebut, pendapatan NELY turun 11,53% secara tahunan menjadi Rp 105,39 miliar di kuartal I-2024. Sedangkan laba bersih NELY di kuartal I-2024 turun 2,93% menjadi Rp 51,31 miliar.
Manajemen menjelaskan, salah stu penyebab penurunan pendapatan karena rencana kerja dan anggaran biaya (RKAB) nikel belum terbit. Sehingga pendapatan mengalami penurunan. Manajemen berharap di semester berikutnya kinerja akan jauh lebih baik.
Bahkan secara jangka panjang, NELY masih percaya diri untuk memiliki 50 set kapal di tahun 2028. Pada saat ini, Pelayaran Nelly mengaku tengah dalam proses pembicaraan dan penyusunan untuk melakukan join venture. Hingga tahun 2023, NELY telah memiliki 27 set kapal. Dan pada September 2024, NELY diperkirakan akan memiliki kapal sebanyak 30 set.
Perusahaan ini juga optimistis karena saat ini occupancy kapal NELY hingga akhir 2024 sudah 100% full. Dan jika ada pelanggan lain yang memerlukan kapal, perusahaan ini mengaku baru dapat memberikan kapal pada beberapa bulan ke depan sekitar tiga sampai enam bulan.
Selain itu, NELY mengklaim memiliki daya saing cukup tinggi. Sebab tarif sewa kapal NELY cukup bersaing. Tidak hanya itu, pelayanan, waktu dan lainnya juga lebih baik. Tarif sewa kapal NELY memang dimungkinkan turun dan naik, namun pertimbangannya adalah kontrak dan pelanggan tersebut adalah pelanggan jangka panjang. Ke depan, perusahaan ini mengaku akan lebih banyak mencari long term partership.
Baca Juga: Genjot Kinerja, Pelayaran Nelly (NELY) Siap Tambah Jumlah Armada
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News