Reporter: Barratut Taqiyyah, Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
TAIPEI. Pergerakan mata uang Asia menuju penguatan pada pekan ini. Jika posisi ini bertahan hingga sore nanti, berarti penguatan mata uang regional sudah terjadi selama lima pekan berturut-turut.
Bloomberg-JPMorgan Asia Dollar Index melesat seiring data manufaktur AS, China, dan Jerman yang mencatatkan kenaikan pada Januari. Sementara itu, dolar taiwan menguat 1,6% pada pekan ini menjadi NT$ 29,527 pada pukul 10.26 waktu Taipei. Sementara, baht Thailand menguat 0,7% menjadi 30,94, yuan China menguat 0,6% menjadi 6,3037, dan ringgit Malaysia menguat 0,5% menjadi 3,0225,
Di negara Asia lain, won Korea Selatan menguat 0,3% pekan ini menjadi 1.119,55 dan peso Filipina menguat 0,3% menjadi 42,74. Sedangkan rupiah melemah 0,1% menjadi 8.993 pada periode yang sama.
Ada sejumlah faktor yang disinyalir menyebabkan mata uang regional perkasa. Salah satunya, dana asing banyak mengalir ke Asia seiring optimisme pemulihan ekonomi global. "Kita sudah melihat data yang cukup positif di Asia. Meski begitu, investor masih mencermati perkembangan krisis utang Eropa," jelas Yuji Kameoka, chief currency strategist Daiwa Securities Co di Tokyo.
Sekadar informasi, investor asing banyak membeli saham di pasar Korea Selatan, Taiwan, dan Thailand dengan nilai dana mencapai US$ 2,5 miliar sepanjang pekan ini hingga kemarin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News