Reporter: Agus Triyono | Editor: Wahyu T.Rahmawati
JAKARTA. Sepekan ini, kurs rupiah kian melemah tajam. Di pasar spot hingga Jumat (20/12), rupiah terjerembab ke level 12.214 atau melemah 0,89% dibanding pekan sebelumnya. Kurs tengah Bank Indonesia (BI) rupiah juga melemah 1,35% menjadi 12.245 dibanding pekan sebelumnya. Kurs tengah BI anjlok 22% secara year to date.
Rupiah terus melemah pekan ini dan bergerak di atas level Rp 12.000. Ariston Tjendra, analis Monex Investindo Futures mengatakan, sepekan ini rupiah masih mendapatkan tekanan dari kecemasan pasar terhadap kondisi ekonomi dalam negeri yang semakin rapuh.
Selain itu, tekanan besar juga datang dari keputusan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) bahwa mulai Januari 2014 mendatang, The Federal Reserve akan mengurangi gelontoran stimulus moneter dari US$ 85 miliar menjadi US$ 75 miliar.
Nizar Hilmy, analis SoeGee Futures menambahkan, tekanan lain terhadap rupiah juga datang dari besarnya tingkat kebutuhan dollar AS menjelang tutup tahun. "Itu membuat pelemahan rupiah semakin tidak terbendung," kata Nizar.
Nizar dan Ariston sama-sama memperkirakan, sepekan ke depan, kurs rupiah masih berpotensi untuk melanjutkan pelemahan. Tekanan tersebut antara lain masih akan datang dari peningkatan kebutuhan dollar AS menjelang akhir tahun, kecemasan pasar terhadap kondisi ekonomi dalam negeri dan efek lanjutan keputusan pengurangan stimulus moneter AS.
Ariston memperkirakan, sepekan ke depan, rupiah akan melemah di kisaran 12.100-12.300. Sementara itu, Nizar memperkirakan, sepekan ke depan, rupiah akan melemah di kisaran 12.000-12.400.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News