Reporter: Yuliani Maimuntarsih | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Harga emas kembali tertekan. Meski sempat menguat, harga emas tak dapat menahan penguatan tersebut lebih lama. Positifnya ekonomi Amerika Serikat menyebabkan harga emas kembali tertekan.
Mengutip Bloomberg, Jumat (18/10), harga emas pengiriman Desember 2014 di Bursa Komoditas Amerika Serikat (Commodity Exchange) diperdagangkan seharga US$ 1.239,00 per ons troi, turun 0,17% dibandingkan hari sebelumnya. Namun sejak akhir bulan lalu, harga emas sudah mendaki 2,26%.
Ariston Tjendra, Head Research and Analyst Monex Investindo Futures, mengatakan harga emas masih bergerak mendatar. Kamis (9/10), pengangguran AS sebesar 264.000, lebih rendah dari pekan sebelumnya di 287.000 orang. Selain itu, produksi industri bulan September tumbuh 1% lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang -0,2%. Indeks manufaktur Philadelphia bulan September 20,7. Meski lebih rendah dari bulan sebelumnya 22,5, tapi melampaui ekspektasi 19,9.
Data izin membangun dan sentimen konsumen AS juga lebih baik. "Data ekonomi AS yang bagus menekan harga emas karena dollar AS menguat," kata Ariston.
Rapat The Fed
Sementara, analis PT Pefindo, Guntur Tri Hariyanto menilai penguatan harga emas tidak bertahan lama. Harga emas sempat menguat karena masih ada kekhawatiran ekonomi AS belum cukup kuat di tengah perlambatan ekonomi Tiongkok dan Eropa.
Keraguan itu ditunjukkan oleh Bank Sentral AS, The Fed dalam menentukan waktu kenaikan suku bunga. Namun situasi itu tidak berlangsung lama, karena The Fed memastikan rencana kenaikan suku bunga. "Apalagi, ekonomi AS positif dan indeks dollar kembali menguat, jadi harga emas kembali tertekan," ujar Guntur.
Ia menduga, harga emas pekan ini masih cenderung tertekan. Baik Guntur maupun Ariston menyarankan investor mencermati hasil rapat The Fed (FOMC Meeting) pekan ini.
Secara teknikal, Ariston bilang, harga emas masih tertekan. Indikator stochastic berada di level 54% sudah berada di area jenuh beli (overbought) yang mengindikasi adanya peluang koreksi. Tapi RSI berada di level 54% di area positif masih memberi sinyal penguatan terbatas.
MACD masih di bawah garis 0 dan terletak di atas garis sinyal. Harga berada di bawah moving average (MA) 50, MA 100 dan MA 200.
Sepekan ini Ariston memprediksi, harga emas bergerak di US$ 1.224-1.249 per ons troi. Hingga akhir tahun harga emas berpotensi menyentuh US$ 1.260 per ons troi. Sedangkan, Guntur meramalkan harga emas sepekan bergulir di US$ 1.230-US$ 1.250 per ons troi. Hingga akhir tahun, harga di US$ 1.240-US$ 1.290 per ons troi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News