Reporter: Dyah Ayu Kusumaningtyas | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Harga obligasi pemerintah terus mencatatkan rally hingga akhir pekan ini. Indeks Inter Dealer Market Association, acuan harga obligasi pemerintah di pasar sekunder memperlihatkan, ada kenaikan yang cukup signifikan terhadap harga obligasi per hari selama sepekan terakhir.
Sampai penutupan, Kamis (19/7), IDMA sudah bertengger di posisi 108,88 atau melonjak 135 basis poin dari akhir pekan sebelumnya di posisi 107,53.
Kenaikan indeks acuan harga obligasi tersebut ditopang oleh rally harga SUN tenor jangka panjang. Sebut saja SUN seri FR0058 bertenor 20 tahun yang sampai pukul 11.00 WIB, Jumat (20/7) berada di posisi 120,25 dari 116,6 per 13 Juli. Dengan demikian, dalam sepekan, lompatan harga SUN seri ini mencapai 435 bps.
Pengamat ekonomi Samuel Sekuritas Lana Soelistianingsih berpendapat, investor asing mengejar target kenaikan harga obligasi sampai akhir bulan Juli, lalu merealisasikan keuntungannya menjelang Agustus.
"Karena selama 15 tahun terakhir, secara historis pasar modal biasanya mengalami penurunan di bulan Agustus," jelas Lana kepada KONTAN, Jumat (20/7).
Lana mengakui, kenaikan harga SUN terutama untuk tenor panjang, didukung oleh aliran dana asing yang masuk ke pasar domestik. "Dari 18 Juli atau selama hampir dua hari terakhir, dana asing yang masuk mencapai Rp 6 triliun. Jumlah ini tergolong besar," katanya.
Menurutnya, investor asing sedang memanfaatkan momentum dipertahankannya peringkat utang Indonesia oleh Moody's. Padahal, di sisi lain, Moody's memangkas peringkat utang perbankan Italia.
Namun dengan peringkat yang masih di Baa3 atau satu peringkat di bawah investment grade, maka harga SUN saat ini sudah tergolong mahal. "Untuk itu investor domestik harus mengantisipasi adanya realisasi keuntungan secara besar-besaran oleh asing," lanjutnya. Sebaiknya investor domestik keluar dulu sebelum investor asing profit taking.
Lana memproyeksi, kenaikan IDMA akan tertahan akibat koreksi teknikal. Pekan depan, potensi kenaikan IDMA hanya berkisar 30 bps.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News