kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Pefindo turunkan target harga saham DKFT


Rabu, 17 Juli 2013 / 20:05 WIB
Pefindo turunkan target harga saham DKFT
ILUSTRASI. 2 Cara Cek Penghasilan TikTok lewat Aplikasi dan Website


Reporter: Harris Hadinata | Editor: Harris Hadinata

JAKARTA. Melambatnya pertumbuhan ekonomi global berpotensi menjadi hambatan bagi perkembangan bisnis PT Central Omega Resources Tbk (DKFT). Berdasarkan hal tersebut, PT Perusahaan Pemeringkat Efek (Pefindo) menurunkan target harga saham perusahaan produsen nikel tersebut.

Pefindo menetapkan target harga terendah DKFT tahun ini sebesar Rp 770 per saham, sementara target harga tertinggi sebesar Rp 990 per saham. Sebelumnya, Pefindo memasang target harga terendah emiten tersebut di Rp 820 per saham dan target harga tertinggi di Rp 1.220 per saham. "Harga nikel yang belum kunjung membaik, sehingga mempengaruhi marjin DKFT yang masih akan tergerus," kata Madjid Abdillah, Assistant Manager Equity Research Division Pefindo, hari ini (17/7).

Harga nikel internasional memang masih terus merosot. Pada perdagangan Selasa lalu (16/7), harga nikel di LME mencapai US$ 13.770 per metrik ton. Tepat setahun sebelumnya, harga nikel masih bertengger di US$ 16.225 per metrik ton. Bahkan harga nikel pernah mencapai US$ 29.300 per metrik ton pada Februari 2011 silam.

Akibatnya, marjin laba perusahaan yang dulunya adalah perusahaan pembiayaan ini pun turun. Di kuartal pertama 2013, marjin laba bersih cuma sebesar 29%. Bandingkan dengan marjin laba bersih di periode yang sama tahun sebelumnya, yang mencapai 37%.

Sentimen negatif ini juga menekan harga saham DKFT. Pada penutupan perdagangan Rabu lalu (17/7), saham DKFT dihargai Rp 435 per saham. Sebelumnya, harga saham perusahaan tambang ini pernah mencapai Rp 630 per saham (2/4).

Meski begitu, penurunan ini merupakan waktu yang tepat bagi investor yang ingin mengoleksi saham DKFT untuk masuk. Maklumlah, harga saham DKFT sudah terhitung murah. Selain itu, "Fundamental DKFT lebih bagus dibandingkan dengan perusahaan sejenis," papar Madjid.

Di kuartal satu 2013, pendapatan perseroan ini mencapai Rp 345,53 miliar. Nilai ini naik sekitar 65,98% ketimbang realisasi pendapatan di periode yang sama pada 2012. "Ini melebihi pertumbuhan rata-rata industri sebesar 33% year on year," imbuh Madjid. Ia memprediksi tahun ini DKFT bisa membukukan pertumbuhan pendapatan hingga 77%, didorong kemampuan produksi yang kuat dan kuota ekspor yang cukup besar dari pemerintah.

Selain itu, mulai kuartal ketiga tahun ini, Central Omega juga bakal mulai mendapat kontribusi dari anak usaha barunya, yakni PT Ita Matra Nusantara. Anak usaha ini ditargetkan bisa memberi kontribusi produksi 100.000 metrik ton bijih nikel per bulan. Dengan demikian, harapannya target produksi di akhir tahun bisa mencapai 3 juta metrik ton.

Kinerja DKFT juga bakal disokong oleh meningkatnya permintaan nikel dari Cina. Di kuartal satu lalu, konsumsi nikel Cina melonjak sekitar 25% ketimbang tahun sebelumnya.

Madjid memprediksi tahun ini DKFT bisa mencetak pendapatan total Rp 1,51 triliun. Sementara laba bersih bisa mencapai Rp 392 miliar.

Anda tertarik membeli?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×