kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Pefindo tinjau ulang peringkat utang AISA


Senin, 24 Juli 2017 / 14:18 WIB
Pefindo tinjau ulang peringkat utang AISA


Reporter: Tane Hadiyantono | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA) tersandung kasus penipuan penetapan harga beras subsidi pada harga beras premium. Berkaitan dengan hal ini, Perusahaan Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) akan melakukan evaluasi khusus terhadap peringkat utang emiten produsen beras tersebut.

"Itu kami lakukan kalau ada kejadian khusus yang akan mempengaruhi kemampuan bayar emiten surat utang," kata Presiden Direktur Pefindo, Salyadi Putra saat konferensi media gathering Pefindo, Senin (24/7).

Salyadi melanjutkan, evaluasi dan review yang dilakukan oleh perusahaan pemeringkat utang tersebut akan dijatuhkan pada setiap surat utang emiten yang mengalami kejadian khusus seperti kecurangan AISA, terutama kejadian yang berdampak langsung pada keberlangsungan usaha.

Seperti yang diketahui, AISA diduga melakukan kecurangan dengan menjual beras subsidi di harga premium. Respon masyarakat dapat berakibat negatif dan menghilangkan kepercayaan pada produk beras 'Maknyuss' dan 'Cap Ayam Jago' yang digadang emiten tersebut.

"Kita akan lihat apakah kejadian itu akan mempengaruhi pendapatan mereka," lanjut Sayladi. Namun, ia enggan memberikan gambaran seberapa besar peringkat AISA dapat berubah.

Berdasarkan pemberitaan KONTAN sebelumnya, analis Hans Kwee menyatakan bahwa perusahaan tersebut dapat kehilangan 17%-20% pendapatan bila terbukti bersalah. Sebagai gambaran, pada kuartal I-2017 lalu, AISA meraup pendapatan Rp 922,48 miliar dari bisnis beras.

Sekadar informasi, AISA mendapatkan peringkat idA/Stable melalui hasil pemeringkatan Mei 2017 dari Pefindo.

Sedangkan Obligasi I tahun 2013 mendapatkan peringkat idA dengan jumlah emisi Rp 600 miliar dan sukuk Ijarah I tahun 2013 AISA mendapatkan peringkat 'idA(sy)', dan nilai emisi Rp 300 miliar. Keduanya memiliki jatuh tempo pada April 2018.


 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×