kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pefindo raih mandat pemeringkatan Rp 45 triliun


Rabu, 20 April 2016 / 10:25 WIB
Pefindo raih mandat pemeringkatan Rp 45 triliun


Reporter: Dina Farisah | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menorehkan kinerja positif pada awal tahun ini. Pefindo telah mengantongi total mandat pemeringkatan obligasi dengan nilai Rp 45,07 triliun.

Hendro Utomo, Senior Vice President Division Head Financial Institution Ratings PT Pefindo merinci, hingga 18 April 2016, dari total mandat pemeringkatan obligasi yang telah diterima tersebut, sebanyak Rp 14,47 triliun diantaranya telah tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Selain mengantongi mandat pemeringkatan obligasi yang telah tercatat di bursa, Pefindo juga telah menerima amanat pemeringkatan obligasi yang belum dicatatkan. Adapun totalnya mencapai Rp 30,6 triliun.  Sehingga total mandat pemeringkatan Pefindo baik yang sudah tercatat di bursa maupun yang belum tercatat mencapai Rp 45,07 triliun.

Khusus pemeringkatan obligasi yang telah tercatat di bursa, diterbitkan oleh 27 perusahaan yang berasal dari empat sektor industri. Sektor keuangan dan perbankan masih mendominasi mandat pemeringkatan Pefindo.

“Di luar mandat yang sudah tercatat Rp 14,47 triliun, ada mandat pemeringkatan tambahan yang melakukan dual rating senilai Rp 3,375 triliun. Perusahaan tersebut adalah PT Federal International Finance yang beberapa waktu lalu telah mencatatkan obligasinya di BEI,” kata Hendro kepada KONTAN, Selasa (19/4). Ia bilang, dual rating FIF dilakukan bersama Fitch.

Adapun, mandat pemeringkatan obligasi yang belum tercatat, berdasarkan data Pefindo, terdiri atas 35 perusahaan di sembilan sektor industri. Antara lain, 10 perusahaan properti dengan nilai emisi sebesar Rp 6,7 triliun. Kemudian, dari sektor perbankan dengan total emisi Rp 12,5 triliun.

Meski telah diperingkat, Pefindo belum bisa memastikan kapan 35 perusahaan itu akan mencatatkan obligasinya. “Secara historis, penerbitan obligasi lebih semarak pada semester satu. Sebab, perusahaan akan menggunakan laporan keuangan bulan Desember,” imbuh Hendro.

Disisi lain, era penurunan suku bunga acuan (BI rate) membawa dampak positif bagi perusahaan. Menurut Hendro, perusahaan memanfaatkan kebijakan tersebut mencari sumber pendanaan yang terjangkau.

Pemangkasan BI rate sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 6,75% pada pertengahan Maret lalu, berdampak pada ongkos yang dikeluarkan perusahaan untuk menerbitkan surat utang menjadi lebih murah. Ujung-ujungnya, mandat penerbitan surat utang yang diterima Pefindo bakal ramai.

Hingga akhir tahun, Pefindo menargetkan perolehan mandat pemeringkatan obligasi sebanyak Rp 60 triliun. Hingga 18 April 2016, realisasi pemeringkatan obligasi telah mencapai 29,7% dari target setahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×