Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) memproyeksikan penerbitan obligasi korporasi di tahun 2023 masih cukup tinggi. Pemulihan ekonomi jadi pendorong penerbitan surat utang di tahun ini.
Ekonom Pefindo Suhindarto mengungkapkan, penerbitan baru surat utang korporasi di tahun 2023 akan berada pada kisaran Rp 144,24 triliun–Rp 158,27 triliun. Penerbitan obligasi korporasi di tahun ini diperkirakan masih akan cukup tinggi, meskipun tidak setinggi di tahun 2022.
Proyeksi tersebut juga mempertimbangkan data dari Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), yang mencatat bahwa nilai surat utang jatuh tempo di tahun 2023 adalah sebesar Rp 127,83 triliun. Jumlah utang jatuh tempo tahun ini menurun dibanding tahun sebelumnya yang mencapai Rp 157,04 triliun.
Baca Juga: Tahun Lalu Naik 29,5%, LPS Sebut Pendanaan Non DPK Perbankan Akan Terus Tumbuh
Adapun selama tahun 2022 nilai penerbitan surat utang korporasi nasional mencapai Rp 163,63 triliun atau meningkat 44,72% dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar Rp 113,07 triliun. Dari situ, Pefindo menguasai sekitar 81,09% pangsa pasar pemeringkatan dari total penerbitan surat utang korporasi di tahun 2022.
Suhindarto bilang, aktivitas dan pertumbuhan ekonomi diperkirakan terus pulih dan cukup jauh dari kemungkinan resesi bisa mendorong penerbitan akan berada dalam angka yang cukup baik di tahun ini.
Baca Juga: Minat Perbankan untuk Terbitkan Obligasi Masih Cukup Besar
Pefindo memperkirakan pertumbuhan ekonomi di tahun 2023 berada di kisaran 4,9%-5,2% karena ditopang oleh konsumsi yang masih solid.
"Hal ini bisa menjadi katalis positif bagi penerbitan surat utang korporasi di tahun 2023 karena mengindikasikan kebutuhan untuk investasi masih tinggi," ujar Suhindarto kepada Kontan.co.id, Selasa (31/1).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News