kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.306.000 -0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pefindo beri Selective Default untuk TKIM


Kamis, 14 Oktober 2010 / 10:22 WIB
ILUSTRASI. Foodtruck Es Teler 77


Sumber: KONTAN | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) kembali menetapkan peringkat selective default (SD) untuk PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM). Analis Pefindo Ronald Hertanto dalam rilisnya menyatakan, pemberian rating tersebut didasari oleh berlanjutnya penundaan pembayaran ke kreditur internasional yang berpartisipasi dalam Master Restructuring Agreement (MRA).

Untuk obligasi rupiah TKIM I/A senilai Rp 13,32 miliar, yang jatuh tempo di Oktober 2014 Pefindo tetap mempertahankan peringkat BB. Rating yang sama juga berlaku bagi obligasi rupiah TKIM I/B senilai Rp 100 miliar yang jatuh tempo Oktober 2017.

"Posisinya masih negatif untuk merefleksikan potensi negatif dari litigasi oleh Export-Import Bank of United Stated terhadap profil bisnis dan keuangan perseroan," kata Ronald.

Peringkat yang diberikan Pefindo tersebut mencerminkan posisi perusahaan yang sangat kuat sebagai salah satu produsen terbesar untuk kertas dan stationary. Selain itu, kegiatan operasi yang terintegrasi secara vertikal dengan group dan proteksi arus kas masih di atas rata-rata.

Porsi kepemilikan terbesar TKIM berada di tangan PT Purinusa Ekapersada (PTPE), yang dimiliki kelompok usaha Sinar Mas. Sebanyak 59,6% saham TKIM berada di tangan PTPE, dan sisanya berada di tangan investor publik.

Berdasarkan laporan keuangan akhir semester I-2010, utang TKIM yang jatuh tempo tahun ini seperti wesel bayar dan obligasi senilai US$ 81 juta. Tapi, kepada KONTAN, Direktur dan Sekretaris Perusahaan TKIM Agustian R. Partawidjaja mengatakan, perusahaan masih sanggup membayar semua utang jatuh tempo tahun ini dengan kas internal.

Pada semester I-2010, laba bersih Tjiwi Kimia melonjak 362,5% dari US$ 16 juta menjadi US$ 74 juta. Kenaikan harga bubur kertas dan penguatan nilai tukar rupiah membuat penjualan TKIM naik 19% dari US$ 575 juta menjadi US$ 688 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Practical Business Acumen Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×