Reporter: Anna Marie Happy | Editor: Avanty Nurdiana
JAKARTA. Dolar Australia kembali melemah terhadap berbagai valuta utama. Penyebabnya, produk domestik bruto (PDB) terbaru Australia, lebih rendah daripada estimasi.
Pairing AUD/USD, Rabu (5/9) pukul 16.10, senilai 1,0178, melemah 0,46% daripada hari sebelumnya. AUD melemah 0,5% terhadap yen menjadi 79,941. Terhadap euro, AUD melemah 0,04% di 1,2294.
Sue Trinh, Senior Currency Strategist Royal Bank of Canada di Hong Kong, seperti dikutip Bloomberg, mengatakan, data PDB Australia menunjukkan negara tersebut menuju ke arah kemiskinan. Ini karena pertumbuhan global melemah.
Akibatnya, yield obligasi Australia tenor 10 tahun menurun 0,05% menjadi 3,06%. Namun, PDB Australia di kuartal kedua turun di 0,6%.
Bloomberg Correlation Weighted Indexes menakar, penurunan dollar Australia sampai akhir bulan lalu sudah 4,3%.
Imre Speizer, Strategist Westpac Banking Corp, Auckland mengatakan, kondisi Australia diperparah dengan pelemahan ekonomi zona euro. “Baik aussie maupun dollar Selandia Baru bisa tertekan,” kata dia seperti dikutip Bloomberg.
Data penjualan Eropa diprediksi melemah 0,2% per Juli. Pada bulan sebelumnya, data meningkat 0,2%. Sedangkan data PMI di zona Euro juga diproyeksi melemah menjadi 47,5 pada Agustus. Sedangkan Juli sebesar 47,9.
Kepala Analis Askap Futures, Suluh Wicaksono mengatakan, memburuknya data PDB Australia menjadi penyebab utama pelemahan AUD. Data PDB Australia lebih rendah dari estimasi yang sebesar 0,8%. Angka PDB juga lebih rendah dari kuartal sebelumnya 1,4%.
Para analis yang dihubungi KONTAN memprediksi, pelemahan dollar Australia terhadap dollar AS masih akan berlanjut hingga hari ini. Begitu juga terhadap euro.
Suluh menambahkan, hasil pertemuan bank sentral Eropa yang membahas perbaikan ekonomi dan data tenaga kerja AS akan memberi warna pada pergerakan aussie.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News