kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

PBRX incar kenaikan 30% di 2012


Kamis, 24 November 2011 / 20:11 WIB
ILUSTRASI. Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo.


Reporter: Anna Suci Perwitasari | Editor: Djumyati P.

JAKARTA. PT Pan Brothers Tbk (PBRX) menargetkan pendapatannya dapat naik 30% tahun depan. Perusahaan yang bergerak di sektor garmen ini sendiri berharap dapat mencetak pendapatan mencapai US$ 250 juta di akhir 2011.

Anne P. Sutanto, Wakil Direktur Utama PBRX mengatakan, target tersebut bakal ditopang oleh beberapa hal. Pertama, PBRX memang berniat melakukan ekspansi produksi di tahun depan. Rencananya, PBRX akan mulai menambah mesin yang saat ini masih sebanyak 13.250 unit. Targetnya, hingga 2015 nanti, jumlah mesin PBRX akan bertambah menjadi 25.000 unit.

PBRX juga bakal membangun dua pabrik baru yang berada Boyolali, Jawa Tengah. Pabrik itu masing-masing akan memiliki luas 7.000 meter persegi (m2) dan 5.000 m2. PBRX menargetkan pabrik pertama akan mulai beroperasi pada April 2012 dan pabrik kedua pada Agustus 2012.

Dengan hadirnya dua pabrik itu, kapasitas produksi tahun depan bisa naik 15% dari kapasitas sekarang. "Investasi pembangunan pabrik untuk bangunannya saja di luar mesin sekitar US$ 10 juta," kata Anne di Jakarta, Kamis (24/11).

Kebutuhan dana tersebut bakal dipenuhi dari hasil penawaran umum terbatas (PUT) atau rights issue yang dilakukan awal tahun 2011. PBRX mengklaim masih memiliki dana sisa dari rights issue sebesar Rp 90 miliar-Rp 100 miliar.

Selain ekspansi, PBRX memperoleh berkah dari krisis ekonomi yang melanda Eropa dan Amerika Serikat (AS). Menurut Anne, permintaan dari para pembeli dari kawasan itu justru naik. Mereka memandang Indonesia sebagai tempat yang efisien untuk mensubkontrakan produksi produk-produknya. "Ada satu pembeli yang ordernya justru naik 2 kali lipat saat krisis seperti sekarang," pungkas Anne.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×