kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.929.000   -9.000   -0,46%
  • USD/IDR 16.295   -10,00   -0,06%
  • IDX 7.113   44,39   0,63%
  • KOMPAS100 1.038   7,95   0,77%
  • LQ45 802   5,08   0,64%
  • ISSI 229   1,99   0,87%
  • IDX30 417   1,49   0,36%
  • IDXHIDIV20 489   1,52   0,31%
  • IDX80 117   0,66   0,57%
  • IDXV30 119   -0,75   -0,63%
  • IDXQ30 135   0,08   0,06%

PBID membidik kenaikan penjualan 12%


Sabtu, 18 Agustus 2018 / 08:00 WIB
PBID membidik kenaikan penjualan 12%


Reporter: Yoliawan H | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Panca Budi Idaman Tbk (PBID) memasang target pertumbuhan yang tinggi hingga akhir tahun ini, yaitu sebesar 12%. Hingga semester satu lalu, perusahaan ini mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp 1,98 triliun. Jumlah ini naik 23,75% dibanding semester I-2017 yang sebesar Rp 1,60 triliun.

Produk kantong plastik masih menjadi andalan perusahaan ini sepanjang semester satu lalu. Penjualannya mencapai Rp 1,17 triliun, naik 18,56% dibandingkan semester I-2017. Penjualan produk biji plastik mencapai angka Rp 732.44 miliar, naik 23% dari tahun sebelumnya.

Kenaikan penjualan ini membuat perusahaan ini sukses mencatatkan kenaikan laba bersih sebesar 43,52% menjadi Rp 137,90 miliar.

Sekretaris Perusahaan PBID Lukman Hakim menyatakan, PBID optimistis penjualan bisa tumbuh sesuai target. Pasalnya, potensi industri plastik masih sangat besar. Hitungan dia, pertumbuhan industri plastik mencapai 7% setiap tahun.

Selain itu penggunaan plastik dalam negeri baru sekitar 17 kg per kapita. Sedangkan di Eropa mencapai 100 kg.

Untuk meningkatkan penjualan, PBID mencoba memperbesar pangsa pasar, memperluas jangkauan distribusi, meningkatkan brand value serta melakukan efisiensi. Upaya memperbesar pangsa pasar salah satunya dilakukan dengan membangun pabrik di Malaysia.

Lukman mengatakan bahwa saat ini perusahaan produsen plastik ini tengah membangun pabrik baru di daerah Johor, Malaysia, dengan nilai investasi mencapai RM 5,5 juta untuk pabrik dan RM 1,5 juta untuk pembelian mesin. "Pabrik di Johor akan meningkatkan kapasitas produksi sebesar 4.000 ton. Tahun ini rencana kami produksi mencapai 90.000 ton," ujar Lukman, kepada Kontan.

Menurut dia, dengan adanya pabrik baru di Malaysia, penjualan ekspor berpotensi meningkat menjadi di atas 5%. Saat ini penjualan ekspor masih di bawah 5%. Targetnya, tahun depan pabrik baru tersebut akan rampung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×