Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
TOKYO. Bursa Jepang memerah pada transaksi perdagangan hari ini (13/10) pasca ditutup karena libur nasional kemarin. Mengutip data Bloomberg, pada pukul 09.02 waktu Tokyo, indeks Topix Jepang turun 0,5% menjadi 1.507,81. Dalam setiap tiga saham yang turun, terdapat dua saham yang naik.
Sementara, indeks Nikkei 225 Stock Average turun 0,6% menjadi 18.335,29. Kedua indeks pada pekan lalu membukukan kenaikan mingguan terbesar sejak Juli.
Saham-saham berbasis energi mencatatkan penurunan terbesar setelah harga minyak dunia melorot.
"Faktor eksternal sebenarnya tidak terlalu buruk, namun bursa Jepang sudah mendaki dari aksi jual besar-besaran. Ini saatnya beristirahat sejenak," jelas Toshihiko Matsuno, chief strategist SMBC Friend Securities Co di Tokyo.
Saat ini, pelaku pasar sepertinya tengah menunggi dirilisnya data perdagangan yang China yang akan dirilis pada hari ini. Diprediksi, ekspor dan impor China akan terkontraksi.
Selain itu, investor juga menunggu petunjuk arah kebijakan the Federal Reserve. Trader saat ini meramal, kemungkinan hanya 39% the Fed akan menaikkan suku bunga acuan pada Desember. Sementara, kemungkinan bank sentral AS menaikkan suku bunga pada Maret naik menjadi 62%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News