kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.060.000   18.000   0,88%
  • USD/IDR 16.445   2,00   0,01%
  • IDX 7.867   -18,52   -0,23%
  • KOMPAS100 1.102   -2,88   -0,26%
  • LQ45 800   1,11   0,14%
  • ISSI 269   -0,86   -0,32%
  • IDX30 415   0,50   0,12%
  • IDXHIDIV20 482   1,02   0,21%
  • IDX80 121   -0,09   -0,07%
  • IDXV30 132   -1,13   -0,85%
  • IDXQ30 134   0,17   0,13%

Pasca libur Imlek, bursa Asia tampak semangat


Selasa, 12 Februari 2013 / 09:19 WIB
Pasca libur Imlek, bursa Asia tampak semangat
ILUSTRASI. Terdakwa mantan Direktur Pemeriksaan dan Penagihan Ditjen Pajak Angin Prayitno Aji (kiri) menjalani sidang perdana di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Rabu (22/9/2021). ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/foc.


Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

TOKYO. Mayoritas saham yang diperdagangkan di bursa Asia melaju untuk kali pertama dalam empat hari terakhir. Data yang dihimpun Bloomberg menunjukkan, pada pukul 09.37 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific naik 0,4% menjadi 132,98.

Dalam setiap empat saham yang naik, terdapat satu saham yang turun. Pasar saham Jepang dan Korea Selatan kembali dibuka setelah kemarin ditutup karena libur Imlek. Sementara, pasar saham di China, Hong Kong, Taiwan, Singapura, Vietnam dan Malaysia tetap tutup.

Sejumlah saham yang pergerakannya turut mempengaruhi bursa Asia antara lain: Canon Inc yang naik 1,9% seiring yen menyentuh level terlemah sejak Mei 2010; Dentsu Inc melonjak 6,6% setelah laba selama sembilan bulan pertama tahun fiskal ini melonjak 24%; dan Nissan Motor Co anjlok 3,4% setelah laba kuartal tiga turun melampaui prediksi analis.

Faktor utama yang mempengaruhi bursa Asia datang dari Jepang di mana yen melemah setelah kandidat potensial Gubernur Bank of Japan Haruhiko Kuroda bilang, pelonggaran kebijakan moneter dapat terus dilakukan tahun ini.

"Kandidat potensial untuk posisi gubernur BOJ memberikan pernyataan yang cukup simpatik. Saat ini, kita melihat banyak sekali pelonggaran kebijakan di Jepang. Hal ini sangat baik bagi pasar saham," jelas Stephen Wood, market strategist Russell Investments. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×