kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45932,92   5,28   0.57%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pasca Homologasi, Sritex Prediksi Likuiditas Naik Imbas Dominasi Utang Jangka Panjang


Kamis, 21 Juli 2022 / 19:46 WIB
Pasca Homologasi, Sritex Prediksi Likuiditas Naik Imbas Dominasi Utang Jangka Panjang
ILUSTRASI. PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) menyatakan, likuiditas perusahaan akan meningkat setelah homologasi PKPU efektif. KONTAN/Muradi/


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) alias Sritex menyatakan, likuiditas perusahaan akan meningkat setelah homologasi Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) efektif. Pasalnya, struktur utang Sritex dalam homologasi yang disetujui kreditur didominasi oleh kewajiban jangka panjang.

Sekretaris Perusahaan Sritex Welly Salam mengatakan, total utang berbunga perusahaan per kuartal I-2022 sebesar US$ 1.419 juta, terdiri dari utang bank jangka pendek, liabilitas sewa, utang bank jangka panjang, surat utang jangka menengah, dan obligasi-neto. 

Jumlah tersebut terbagi menjadi utang yang jatuh tempo dalam waktu 1 tahun sebesar US$ 1,401 juta dan lebih dari 1 tahun US$ 18 juta.

Setelah restrukturisasi, jatuh tempo utang Sritex terbagi menjadi tiga bagian, yaitu jangka waktu 5 tahun, 9 tahun, dan 12 tahun. Besaran utang dengan jangka waktu 5 tahun adalah sebesar US$ 417 juta, 9 tahun US$ 512 juta, dan 12 tahun US$ 490 juta.

Baca Juga: Dana Milik Dapen Telkom Nyangkut di SRIL, Begini Kata Manajemen Sritex

"Rata-rata utangnya jadi mayoritas jangka panjang. Hal ini akan meningkatkan rasio likuiditas perusahaan sehingga dapat fokus jangka pendek untuk meningkatkan kinerja," kata Welly dalam acara public expose Sritex, Kamis (21/7).

Ke depannya, Sritex akan melakukan pencadangan serta menyiapkan dana dari kas internal untuk membayar berbagai kewajiban sesuai skema restrukturisasi. Sebagian besar aksi korporasi dalam rangka mencari pendanaan juga sudah diatur dalam homologasi yang disetujui kreditur.

Meskipun begitu, hingga saat ini, Sritex masih menunggu salinan putusan dari Mahkamah Agung (MA) terkait adanya permohonan kasasi atas homologasi PKPU supaya putusan homologasi efektif. 

Setelah efektif, skema homologasi dapat dilaksanakan sehingga kreditur bisa kembali meningkatkan kolektibilitasnya. "Kreditur bisa memberikan tambahan dan  fasilitas-fasilitas yang bisa kami gunakan untuk mendukung bisnis dan operasi perusahaan," ucap Welly.

Utilisasi Kapasitas Produksi 

Secara rata-rata, utilisasi produksi Sritex saat ini masih berkisar antara 70%-75%. Permintaan juga belum kembali ke level normal sebagaimana kondisi sebelum pandemi Covid-19.

Untuk tahun 2022, Sritex masih melihat banyak tantangan yang ada di luar perkiraan perusahaan. Oleh sebab itu, Sritex tidak memasang target yang muluk.

Hingga akhir tahun 2022, Sritex menargetkan bisa mempertahankan utilisasi sampai dengan 75%. 

Baca Juga: Rugi Bersih Sri Rejeki Isman (SRIL) Turun Jadi US$ 38,97 Juta di Kuartal I 2022

"Harapannya utilisasi ini dapat kami tingkatkan menjadi 80%-85% tapi ini tergantung dengan beberapa faktor eksternal yang ada," tutur Welly.

Dari segi modal kerja, Welly menyampaikan bahwa posisi kas Sritex sangat terbatas. Per kuartal I-2022, kas dan kas yang dibatasi berjumlah US$ 11 juta, merosot dari US$ 81 juta pada kuartal I-2021. 

Meskipun begitu, Sritex tetap bisa melanjutkan bisnisnya berkat pengelolaan keuangan yang cukup baik oleh manajemen untuk melangsungkan bisnis dan operasi.  

Akan tetapi, untuk meningkatkan utilisasi, Sritex membutuhkan modal kerja tambahan. Oleh sebab itu, Sritex berharap salinan putusan MA dapat segera didapatkan supaya Sritex bisa kembali menjaring pendanaan dari para kreditur. 

Sejalan dengan kondisi kas yang terbatas, Sritex mengelola belanja modal alias capital expenditure (capex) pada 2022 secara fleksibel. 

Capex diperuntukkan untuk hal-hal yang menjadi prioritas dan sesuai kondisi lapangan. Realisasi capex pada tahun ini diperkirakan menurun menjadi sekitar US$ 15 juta-US$ 30 juta, dari biasanya sebesar US$ 45 juta-US$ 55 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Strategi Penagihan Kredit / Piutang Macet secara Dini & Terintegrasi serta Aman dari Jerat Hukum

[X]
×