kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pasca BI pangkas bunga acuan, investor asing berpeluang memburu SUN tenor menengah


Minggu, 25 Agustus 2019 / 18:47 WIB
Pasca BI pangkas bunga acuan, investor asing berpeluang memburu SUN tenor menengah
ILUSTRASI. Dealing room divisi tresuri


Reporter: Dimas Andi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) kembali memangkas suku bunga acuan atau BI-7 Day Repo Rate menjadi 5,50% pada Kamis (22/8) lalu. Hasil ini dapat mempengaruhi pilihan seri Surat Utang Negara (SUN) di mata para investor asing.

Ekonom PT Pemeringkat Efek Indonesia Fikri C. Permana menilai, ada kemungkinan investor asing akan bergeser mengincar seri-seri bertenor menengah atau 5 tahun—10 tahun usai BI kembali menurunkan suku bunga acuan. Ini mengingat adanya keyakinan dari para investor tersebut bahwa BI masih bersikap dovish terhadap kebijakan suku bunga acuan Indonesia.

Keputusan BI yang memotong suku bunga acuan di bulan Agustus sebenarnya agak mengejutkan para pelaku pasar, karena banyak pihak yang sebelumnya memprediksi aksi seperti itu baru dilakukan di bulan September.

“Banyak yang melihat BI masih akan lebih akomodatif di tahun ini,” imbuh Fikri, Jumat (23/8) lalu.

Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas Indonesia Ramdhan Ario Maruto menilai, investor asing juga masih mempertimbangkan kondisi pasar secara global.

Menurutnya, ketika sentimen perang dagang mereda, investor asing berpeluang menambah kepemilikan pada SUN tenor menengah seperti FR0078 yang notabene menjadi seri benchmark di pasar obligasi Indonesia.

Baca Juga: Risiko global meningkat, investor asing cenderung perbanyak SUN tenor pendek

Seri seperti ini dipandang paling likuid bagi investor asing, sehingga memudahkan dalam urusan fleksibilitas transaksi. Selain itu, seri FR0078 yang bertenor 10 tahun juga kerap dikomparasikan dengan US Treasury tenor serupa.

“Berbekal pasar yang likuid dan spread antar yield yang lebar, bukan tidak mungkin banyak investor asing mengincar seri tenor menengah,” jelas Ramdhan, akhir pekan lalu.

Sekadar catatan, berdasarkan data Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemkeu, dari periode Juni hingga 13 Agustus silam, porsi kepemilikan asing untuk SUN tenor 5—10 tahun stagnan di level 35,4%.

Adapun nilai kepemilikan asing di pasar obligasi pemerintah hingga 21 Agustus lalu telah mencapai Rp 1.006,84 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×