Reporter: Yuliana Hema | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Layanan video streaming service milik PT Surya Citra Media Tbk (SCMA), yakni Vidio mencatatkan kenaikan pengguna 50% setelah penghentian siaran TV analog alias Analog Switch Off (ASO).
Direktur Utama Surya Citra Media Sutanto Hartono menyebut terkait pengembangan ASO, pihaknya menyiapkan infrastruktur digital sebaik mungkin untuk memastikan bahwa siaran terestrial TV SCMA dapat diterima.
Selain terestrial digital, SCMA mempunyai saluran digital di DTH (parabola), IPTV (cable TV), atau platform OTT (Video Streaming Service). Adapun SCMA merupakan pemilik OTT yakni Vidio.
"Ada peningkatan jumlah penonton siaran linear TV channel di Vidio sampai dengan 50% dibanding sebelum ASO," tutur Sutanto kepada Kontan.co.id, Sabtu (12/11).
Baca Juga: Emiten Media TV Genjot Pengembangan Layanan Digital
Sutanto bilang pertumbuhan jumlah monthly active users Vidio selalu menunjukkan tren yang positif. Sampai saat ini telah melampaui target yang telah dicanangkan di awal tahun.
Adapun hingga akhir Oktober 2022, jumlah pelanggan Vidio telah mencapai 4 juta. SCMA akan terus memproduksi konten drama lokal untuk TV maupun Vidio.
Analis Mirae Asset Sekuritas Christine Natasya memperkirakan jumlah pelanggan Vidio hingga akhir tahun ini akan melonjak karena Piala Dunia sudah semakin dekat.
Baca Juga: Prospek Surya Citra Media (SCMA) Mulai Dibanjiri Belanja Iklan
Apalagi SCMA sudah membayar di muka 15% dari tiga tahun liga premier dan 65% dari biaya Piala Dunia pada kuartal ketiga 2022. Oleh karena, wajar kerugian Vidio melebar pada kuartal tiga kemarin.
"Pada 2023, diharapkan SCMA membukukan margin yang lebih baik seiringan dengan peningkatan pendapatan," ungkap Christine akhir pekan lalu.
Christine merekomendasikan trading buy pada SCMA dengan target harga Rp 280 per saham. Adapun saham SCMA ditutup melemah 3,05% ke posisi Rp 254 per saham pada Senin (14/11).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News