kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.886.000   2.000   0,11%
  • USD/IDR 16.555   -55,00   -0,33%
  • IDX 6.980   147,08   2,15%
  • KOMPAS100 1.012   25,10   2,54%
  • LQ45 787   21,71   2,84%
  • ISSI 220   2,17   0,99%
  • IDX30 409   11,84   2,98%
  • IDXHIDIV20 482   15,28   3,27%
  • IDX80 114   2,54   2,27%
  • IDXV30 116   2,05   1,79%
  • IDXQ30 133   4,16   3,22%

Pasar tak kondusif, Intiland (DILD) menunda rencana penerbitan global bond tahun ini


Rabu, 08 Agustus 2018 / 18:31 WIB
Pasar tak kondusif, Intiland (DILD) menunda rencana penerbitan global bond tahun ini
ILUSTRASI. RUPS PT Intiland Development Tbk


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Intiland Development Tbk (DILD) memutuskan untuk menunda sementara rencana penerbitan obligasi global alias global bond yang semula ditargetkan akan dilakukan tahun ini. Dalam target awal, perusahaan properti ini ingin menerbitkan global bond maksimal US$ 250 juta.

Penundaan penerbitan surat utang berdenominasi mata uang asing itu dilakukan lantaran kondisi pasar obligasi global saat ini dinilai belum tepat. "Kami sementara menunda rencana ini karena kondisi market global bond," ungkap Archied Noto Pradono, Direktur Pengelolaan Modal dan Investasi Intiland kepada Kontan.co.id, Rabu (8/8).

Menurut Archied, rencana penerbitan global bond itu semula difokuskan untuk merestrukturisasi utang Intiland. Itu hanya sebagai strategi jangka panjang perusahaan untuk mencoba mencari dana dari pasar global.

Oleh karena itu, Archied mengaku penundaan itu tidak akan menganggu rencana bisnis Intiland. Untuk memenuhi kebutuhan dana tahun ini, Intiland masih bisa mengandalkan arus kas dan fasilitas pinjaman yang belum ditarik. Kebutuhan dana perusahan lebih banyak untuk melanjutkan pembangunan proyek yang sudah berjalan.

Seperti diketahui, Intiland telah meminta persetujuan dari pemegang saham untuk menerbitkan global bond maksimal US$ 250 juta dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada April 2018 lalu. Waktu itu, perusahaan mencoba untuk menjajaki penerbitan obligasi obligasi global untuk mendiversifikasi jenis surat utang dan lantaran rating Indonesia di pasar global juga semakin baik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×