kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Pasar stabil, harga SUN acuan terbang


Kamis, 06 Maret 2014 / 07:30 WIB
Pasar stabil, harga SUN acuan terbang
ILUSTRASI. Promo Carls Jr Paket Super Monday bisa pilih 5 Ayam atau 2 Big Burger (Dok/Carls Jr)


Reporter: Noor Muhammad Falih | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Harga surat utang negara (SUN) seri acuan (benchmark) kembali naik. Pekan ini, masing-masing seri mencetak rekor harga tertinggi sepanjang tahun ini.

Data Inter Dealer Market Association (IDMA) menunjukkan, harga surat utang FR0068 tenor 20 tahun menggapai harga tertinggi tahun ini, yaitu di level 98,340, dengan yield 8,549, kemarin. Seri FR0070 juga mencapai harga tertinggi di 102,391.

Sisanya,seri FR0069 dan FR0071 masing-masing mencetak harga tertinggi pada Selasa (4/3), yaitu pada level 100,673 dan 104,416. Kinerja positif ini diikuti credit default swap (CDS) Indonesia tenor 10 tahun yang turun ke titik terendah tahun ini, yaitu 255,87.

Ekonom Samuel Aset Manajemen, Lana Soelistianingsih, menyatakan, tren kenaikan harga SUN seiring risiko di pasar obligasi domestik yang kian terukur. Sebab, data ekonomi makro Indonesia sesuai perkiraan. "Laju inflasi melandai. Dampaknya, pasar menganggap suku bunga acuan (BI rate) akan tetap bulan ini," ujar Lana.

Selain laju inflasi, penguatan rupiah sejak awal tahun juga semakin menguatkan ekspektasi Bank Indonesia (BI) akan tetap menahan BI rate di 7,5%. Sejak awal tahun,  rupiah sudah menguat 4,7% versus dollar AS ke 11.581,5.

Tersokong asing

Kata Lana, tren penguatan juga ditopang faktor eksternal, seperti Amerika Serikat. Seperti diketahui, The Federal Reserve telah memutuskan pengurangan stimulus sebesar US$ 10 miliar per bulan. Dengan begitu, asing telah memperkirakan besaran stimulus yang akan digelontorkan saban bulan. "Imbasnya, mereka mau masuk ke emerging market," ungkap Lana.

Memang, prospek cerah pasar obligasi domestik tak lepas dari dana asing. Mengutip situs Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang (DJPU), dana asing di obligasi pemerintah per 28 Februari mencapai Rp 344,94 triliun, atau setara 33,47% dari total kepemilikan obligasi pemerintah

Analis obligasi PT MNC Asset Management, Akbar Syarief, menambahkan, penyelenggaraan pemilu pada tahun ini juga berpotensi mengerek harga SUN acuan. Prediksi dia, jika pemilu lancar, harga SUN seri acuan masih bisa terbang tinggi.

Namun, Akbar mengingatkan, SUN seri acuan akan diwarnai aksi ambil untung (profit taking) teknikal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×