Reporter: Febrina Ratna Iskana, Agus Triyono | Editor: Wahyu T.Rahmawati
JAKARTA. Mata uang dollar Amerika Serikat (AS) bergerak terbatas terhadap sejumlah mata uang utama dunia. Pergerakan dollar AS ditopang membaiknya data ekonomi Negeri Paman Sam tersebut. Namun, sepinya aktivitas pasar di akhir tahun menyebabkan pergerakan greenback menjadi terbatas.
Di pasar spot hingga Rabu (25/12) pukul 16.19 WIB, pasangan mata uang EUR/USD stagnan di angka 1,3680. USD/JPY menguat 0,12% menjadi 104,37. Namun, AUD/USD menguat tipis 0,07% menjadi 0,8925 dibanding sehari sebelumnya.
Posisi dollar AS ditopang data pasar yang menunjukkan permintaan untuk barang tahan lama (durable good) di AS meningkat 3,5% dari perkiraan yang hanya 1,7%. Penjualan rumah di AS juga naik menjadi 464.000 unit dari 449.000 unit di November 2013 lalu.
Nizar Hilmy, analis Soegee Futures mengatakan, EUR/USD sebetulnya terkoreksi tipis. Menjelang tutup tahun, aktivitas pasar memang sudah berkurang. Banyak investor yang mau tutup buku.
Nizar malah menprediksi, tidak ada pergerakan yang besar sampai tahun baru. Likuiditas bergerak lebih rendah daripada biasanya. "Misteri yang ada di pasar selama ini sudah terjawab dengan terjadinya tapering dalam jumlah kecil. Sehingga harga terjamin di pasar," ujar Nizar.
Pasangan AUD/USD memang menguat. Penguatan dipicu aksi profit taking. Daru Wibisono, analis Monex Investindo Futures mengatakan, pasangan ini cenderung tertekan. AUD/USD melemah sejak pekan lalu. "Aussie sejak pekan lalu melemah setelah adanya pernyataan Gubernur Bank Sentral Australia, Glenn Stevens yang bilang nilai aussie dirasakan cukup tinggi. Bahkan aussie diharapkan menurun hingga 85 sen terhadap dollar AS," kata Daru.
Ibrahim, analis mata uang mengatan, pairing USD/JPY menguat akibat peningkatan permintaan dollar AS. Selain itu, kebijakan moneter longgar Bank Sentral Jepang (BoJ) juga membuat yen melemah terhadap dollar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News