Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah diproyeksi kembali melemah pada perdagangan hari ini (31/5). Sekedar mengingatkan, pada Selasa (30/5), rupiah ditutup melemah tipis 0,09% ke level Rp 14.985 per dolar Amerika Serikat (AS).
Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mencermati, rupiah cenderung mengalami pelemahan seiring dengan berlanjutnya kekhawatiran terkait perekonomian China. Hal ini juga terefleksi dari pelemahan Yuan yang melemah 0,13% di hari ini, serta sebagian besar mata uang Asia lainnya.
“Para investor juga cenderung menunggu pergerakan data PMI Manufaktur dari China, yang akan rilis esok hari,” ungkap Josua kepada Kontan.co.id, Selasa (30/5).
Chief Analyst DCFX Futures Lukman Leong mengamati, rupiah dan hampir semua mata uang melemah terhadap dolar AS yang menguat. The Greenback bergerak menguat oleh munculnya ekspektasi kenaikan suku bunga dari The Fed pada pertemuan FOMC Juni 2023.
Baca Juga: Lesu, Rupiah Spot Ditutup Melemah ke Rp 14.985 Per Dolar AS Pada Hari Ini (30/5)
Ekspektasi ini naik tinggi setelah data inflasi Price Consumption Expenditure (PCE) AS yang lebih tinggi dari perkiraan. Indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) di Amerika Serikat naik ke 4,4% pada basis tahunan di April 2023, dari kenaikan 4,2% di bulan sebelumnya.
Menurut Lukman, rupiah akan bergerak melemah tipis di perdagangan besok Rabu (31/1). Walaupun rupiah masih tertekan oleh penguatan dolar AS, namun mata uang garuda masih terus didukung oleh aliran dana masuk (inflow) pada Surat Berharga Negara (SBN).
“Dengan absennya data ekonomi utama dari Indonesia, sentimen terutama dari AS mengenai data manufaktur AS dan tenaga kerja Non Farm Payroll,” ujar Lukman kepada Kontan.co.id, Selasa (31/5).
Kalau Josua melihat rupiah berpotensi menembus level Rp 15.000 per dolar AS di hari ini. Terutama bila data PMI Manufaktur China masih berada pada level kontraksi atau di bawah level 50.
Baca Juga: Gubernur BI Optimistis Rupiah Semakin Menguat pada Tahun Depan
“Investor juga diperkirakan berhati-hati dalam menyimpan rupiah, mengingat libur panjang di Indonesia yang juga bersamaan dengan data ketenagakerjaan AS di hari Kamis-Jumat,” kata Josua.
Josua memperkirakan pergerakan rupiah akan berada di kisaran Rp 14.950 – Rp 15.050 per dolar AS pada perdagangan hari ini. Sedangkan, Lukman memproyeksikan rupiah bergerak dalam rentang Rp 14.900 per dolar AS – Rp 15.000 per dolar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News