kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.194   6,00   0,04%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Pasar SBN diprediksi naik 3% lagi


Minggu, 02 Oktober 2016 / 16:44 WIB
Pasar SBN diprediksi naik 3% lagi


Reporter: Maggie Quesada Sukiwan | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Pasar Surat Berharga Negara (SBN) berpotensi melanjutkan tren bullish hingga akhir tahun 2016.

Mengacu Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA) per 30 September 2016, rata-rata kinerja obligasi negara (INDOBeX Government Total Return) menanjak 18,17% (YtD).

Senior Research Analyst pasardana.id Beben Feri Wibowo meramal, pasar SBN mampu mencetak return sekitar 3% lagi di sisa tahun 2016. Dorongan bersumber dari pembangunan infrastruktur dan realisasi kebijakan pengampunan pajak atawa tax amnesty. Ujung-ujungnya, pertumbuhan ekonomi Indonesia berpotensi membaik hingga di level 5%.

"Namun ada tantangan dari Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) yang diprediksi menaikkan suku bunga pada pertemuan Desember 2016," imbuhnya.

Desmon Silitonga, Analis PT Capital Asset Management sepakat, hingga pengujung tahun, pasar obligasi negara masih mampu menanjak terbatas. Sebab, terkendalinya inflasi dalam negeri membuka ruang bagi Bank Indonesia untuk menurunkan suku bunganya sebesar 25 bps lagi di sisa tahun 2016.

Pada pertemuan September 2016, BI 7 day reverse repo rate (RRR) dipangkas sebesar 25 bps menjadi 5%. Tercatat sejak awal tahun 2016, BI sudah mengecilkan suku bunga sebanyak lima kali.

Memang pemerintah berpeluang menambah suplai SBN guna menutup pelebaran defisit anggaran serta pre-funding Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2017. Namun ia optimistis, tambahan pasokan dapat diimbangi dengan permintaan dari Industri Keuangan Non Bank (IKNB) untuk memenuhi kewajiban investasi SBN.

Dalam POJK No 1/POJK.05/2016 yang rilis awal tahun 2016, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mewajibkan IKNB semisal asuransi dan dana pensiun untuk menggemukkan porsi investasi pada obligasi negara. Untuk tahun 2016, target investasi SBN bagi asuransi dan dana pensiun dibidik 10% - 20%. Patokan tersebut diperbesar menjadi 20% - 30% hingga tahun 2017.

"Pre-funding tahun lalu juga lewat global bonds. Kita lihat strategi pemerintah tahun ini," tuturnya.

Menurut Desmon, jelang akhir tahun 2016, pasar SBN memang rawan koreksi. Sebab para investor umumnya merealisasikan keuntungannya sebelum tutup tahun.

Beben memprediksi, yield FR0056 pada pengujung tahun bakal mencapai 5,65% - 9,08%. Desmon menduga, hingga akhir tahun 2016, yield FR0056 akan berkisar 6,5%. Pada Jumat (30/9), yield FR0056 tercatat 7%.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×