kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pasar modal syariah bertumbuh di tengah pandemi


Kamis, 11 November 2021 / 17:27 WIB
Pasar modal syariah bertumbuh di tengah pandemi
ILUSTRASI. Keuangan syariah.


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan mencatat hingga 30 September pasar modal syariah secara umum menunjukkan kinerja yang terus membaik seperti pertumbuhan investor pasar modal syariah yang meningkat signifikan selama periode pandemi.

Data per 30 September 2021 menunjukkan bahwa jumlah kepemilikan efek saham syariah tumbuh 45,95% (ytd) sehingga menjadi 1.060.704 investor. Sementara itu, jumlah kepemilikan reksa dana syariah tumbuh 66,69% (ytd) sehingga menjadi 805.867 investor dan jumlah kepemilikan sukuk korporasi tumbuh 26,68% menjadi 945 investor.

Data statistik produk per 29 Oktober 2021 menunjukkan nilai kapitalisasi saham syariah sebesar Rp 3,68 triliun, nilai sukuk korporasi outstanding sebesar Rp 34,98 triliun, nilai sukuk negara outstanding sebesar Rp1.152 triliun, dan nilai aktiva bersih reksa dana syariah sebesar Rp 40,95 triliun.

Selanjutnya, dari 40 emiten baru yang melakukan Initial Public Offering saham maupun EBUS selama 2021, sampai dengan 6 Nopember 2021, terdapat 30 emiten saham yang sahamnya memenuhi kriteria Daftar Efek Syariah, serta satu emiten yang melakukan penawaran umum sukuk.

Baca Juga: BRI siapkan dana untuk bayar obligasi jatuh tempo Rp 193 miliar di awal Desember

Saat membuka Sharia Investment Week 2021, Wakil Ketua Dewan Komisioner OJK Nurhaida menyampaikan, berbagai kebijakan OJK dan SRO di Pasar Modal telah menjaga kondisi serta kinerja Pasar Modal Indonesia tetap stabil dan bertumbuh termasuk Pasar Modal Syariah.

Sebagai gambaran, Sharia Investment Week merupakan event Pasar Modal Syariah OJK bekerjasama dengan Self Regulation Organizations (SRO) Pasar Modal dan merupakan bagian dari rangkaian kegiatan 44 tahun diaktifkannya kembali Pasar Modal Indonesia.

"Dukungan Pemerintah dan para pemangku kepentingan di sektor keuangan syariah sangat dibutuhkan untuk menjaga pertumbuhan industri keuangan syariah semakin maju dan berkontribusi terhadap perekonomian nasional," ujar Nurhaida, Kamis (11/11).

Selain itu kata Nurhaia, kehadiran lembaga seperti Lembaga Amil Zakat dan atau lembaga pengelola wakaf atau nazhir, serta Dewan Syariah Nasional - Majelis Ulama Indonesia sangat mendukung perluasan dan kemajuan pasar modal syariah.

Baca Juga: IHSG ditutup di zona hijau, asing banyak memborong saham-saham ini

OJK saat ini juga telah mengeluarkan izin beroperasinya lembaga sertifikasi profesi (LSP) Pasar Modal Indonesia yang bekerjasama dengan LSP Majelis Ulama Indonesia. Kerjasama kedua LSP tersebut diharapkan dapat mendukung peningkatan kompetensi dan profesionalisme para pelaku pasar modal syariah, khususnya Ahli Syariah Pasar Modal.

"OJK juga terus berupaya agar pasar modal syariah juga berkontribusi aktif dalam mendukung program Sustainable Finance sesuai roadmap pasar modal syariah 2020-2024 untuk mengembangkan Produk Pasar Modal Syariah Berbasis Socially Responsible Investment," ungkap Nurhaida.




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×