Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar keuangan Tanah Air masih mengalami volatilitas baik dari sisi nilai tukar rupiah maupun pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Namun, di tengah kondisi tersebut, PT Bahana TCW Investment Management melihat produk reksadana berbasis obligasi, masih menjadi incaran investor, khususnya pada kuartal kedua tahun ini.
“Investor mencari imbal hasil yang lebih pasti dan aman. Sementara, mereka masih menghindari pasar saham karena volatilitas yang tinggi,” ungkap Edward P Lubis, President Director PT Bahana TCW Investment Management dalam pernyataan resmi, Selasa (15/5).
Menurut Edward, produk investasi seperti protective fund dan pasar uang dalam durasi pendek, paling banyak diminati. Ia mengungkapkan, saat ini Bahana aktif mencari kupon obligasi dan medium term notes (MTN) korporasi dengan rating mulai dari A hingga A minus.
Hal tersebut, sesuai dengan banyaknya permintaan investor untuk menambah jumlah investasi pada reksadana pendapatan tetap, maupun terproteksi.
Direktur Riset dan Kepala Investasi Alternatif Bahana TCW Soni Wibowo menyebut, total dana kelolaan telah mencapai Rp 52 triliun. Produk reksadana pendapatan tetap masih menjadi pilihan favorit para investor. Produk ini membukukan dana kelolaan sekitar Rp 12 triliun-Rp 15 triliun atau 21% dari total kelolaan Bahana TCW.
Diikuti, reksadana terproteksi dengan kontribusi dana kelolaan sekitar Rp 10 triliun-Rp 12 triliun atau 20,8%. Kemudian, dana kelolaan reksadana pasar uang sebesar Rp 8 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News