Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
NEW YORK. Bursa AS ditutup lagi di zona merah (27/1). Kondisi ini terjadi menyusul tidak adanya perubahan kebijakan oleh The Federal Reserve di tengah guncangan pasar saham.
Mengutip data Bloomberg, pada pukul 16.00 waktu New York, indeks Standard & Poor's 500 tertekan hingga 1,1% menjadi 1.882,95. Di sepanjang transaksi perdagangan tadi malam, indeks S&P bergerak liar dengan sempat naik 0,7% dan turun 1,6%.
Adapun indeks Dow Jones Industrial Average turun 1,4% menjadi 15.944,46. Sedangkan indeks Nasdaq Composite turun 2,2%. Volume transaksi perdagangan tadi malam melibatkan sekitar 8,8 miliar saham atau 16% di atas volume rata-rata tiga bulanan.
Kenaikan harga minyak sepertinya tidak dapat menahan aksi jual pada Rabu sore. Saham Boeing Co, misalnya, mengalami penurunan terburuk dalam 14 tahun terakhir. Selain itu, penurunan saham Apple merupakan yang terbesar dalam dua tahun terakhir. Kedua saham ini turun tajam setelah outlook kinerja mereka tahun ini mengecewakan investor.
Pergerakan saham lain yang juga mempengaruhi bursa AS yakni: Biogen Inc dan Capital One Financial Corp yang masing-masing naik 4,8% setelah membukukan kinerja yang melampaui estimasi analis.
"Pasar menunggu apa yang akan dilakukan the Fed di tengah perlambatan ekonomi seperti saat ini, volatilitas market dan China. Tapi sepertinya mereka tidak melakukan apa-apa. Padahal, bank sentral lain melakukan pelonggaran kebijakan. Pasar akan naik turun jika kondisinya seperti ini," jelas Brian Rauscher, chief portfolio strategist Robert W Baird & Co di New York.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, the Fed memutuskan untuk menahan suku bunga acuan dan masih akan berencana menaikkan suku bunga acuannya secara bertahap. Meski demikian, the Fed masih mempertimbangkan bagaimana kondisi ekonomi global dan market berdampak pada outlook ekonomi AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News