CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.860   -72,00   -0,46%
  • IDX 7.215   -94,11   -1,29%
  • KOMPAS100 1.103   -14,64   -1,31%
  • LQ45 876   -10,76   -1,21%
  • ISSI 218   -3,03   -1,37%
  • IDX30 448   -5,87   -1,29%
  • IDXHIDIV20 540   -6,91   -1,26%
  • IDX80 126   -1,77   -1,38%
  • IDXV30 135   -1,94   -1,41%
  • IDXQ30 149   -1,85   -1,22%

Pasangan USD/JPY sekarang menguat, tapi berpotensi masuk area jenuh beli


Selasa, 17 September 2019 / 19:47 WIB
Pasangan USD/JPY sekarang menguat, tapi berpotensi masuk area jenuh beli
ILUSTRASI. Kurs uang yen jepang - dollar as


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dollar AS kini sedang melambung dan banyak diburu pelaku pasar setelah tensi perang dagang AS dan China mereda. Mengutip Bloomberg, di pasar spot, Selasa (17/9), pasangan mata uang USD/JPY tercatat menguat 0,03% ke level 108,1500. 

Analis Global Kapital Investama Alwi Assegaf memperhatikan dalam beberapa hari terakhir dollar AS terus bergerak menguat khususnya terhadap mata uang yang kerap dijadikan aset safe haven, seperti yen.

Baca Juga: Pasangan EUR/USD bergerak volatile, analis sarankan sell on correction

Pamor yen berkurang karena  AS dan China sepakat untuk melakukan perundingan kembali. Bahkan, sudah lebih dulu China membebaskan tarif tambahan atas 16 barang AS. 

"Kini terlihat adanya aksi risk appetite di mana investor kembali memburu aset berisiko di tengah sinyal kemajuan proses penyelesaian perang dagang AS dan China," kata Alwi, Selasa (17/9). 

Dollar kembali diburu juga karena kabar resesi yang terjadi di AS kian memudar setelah didukung data core CPI dan penjualan ritel yang tumbuh di atas ekspektasi pasar. 

Namun, penguatan USD/JPY, Alwi perhatikan sudah memasuki area jenuh beli. Ke depan dollar AS pun berpotensi melemah di hadapan yen. 

Baca Juga: Kurs dolar AS jatuh, mata uang penghasil minyak menguat

Apalagi,  perang dagang AS dan China yang mulai reda kini seakan diganti dengan persoalan dagang yang lain. Donald Trump Presiden AS kembali memantik persoalan dengan Uni Eropa. 

"Pelaku pasar khawatir AS akan mengenakan tarif impor atas barang UE senilai US$ 21 miliar," kata Alwi. 



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×