kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Pasangan poundsterling/dollar AS masih dibayangi gejolak USD


Selasa, 27 November 2018 / 20:37 WIB
Pasangan poundsterling/dollar AS masih dibayangi gejolak USD
ILUSTRASI. Kurs poundsterling Inggris dan dollar AS


Reporter: Disa Ayulia Agatha | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Belum stabilnya pergerakan indeks dollar serta ketidakpastian Brexit membuat pairing GBP/USD ikut terkoreksi.

Berdasarkan data Bloomberg Selasa (27/11) pukul 20.00 WIB, pasangan GBP/USD terkoreksi sebesar 0,55% ke level 127,56 atau turun 0,0071 poin dari penutupan sebelumnya.

Analis Monex Investindo Futures Faisal mengatakan pergerakan pairing ini memang yang diakibatkan oleh gejolak dari pergerakan indeks dollar. Berdasarkan Bloomberg, indeks dollar sempat mencapai level 97,1350 pada pukul 15.28 WIB.

“Lalu pasar juga masih menunggu perkembangan Brexit. Walaupun Perdana Menteri Theresa May sudah mendapatkan persetujuan dari Uni Eropa mengenai rancangannya, tetapi masih belum dipastikan adanya dukungan dari parlemen,” jelas Faisal.

Walaupun kini menguat, namun indeks dollar masih bergejolak salah satunya dikarenakan oleh pernyataan Presiden Donald Trump yang kembali menurunkan harapan untuk gencatan perdagangan antara AS dengan Tiongkok. Rencananya, ia akan kembali menerapkan tarif impor atas US$ 257 miliar terhadap produk impor dari China pada awal Desember mendatang bila negosiasi dalam KTT G-20 tidak berjalan dengan lancar.

Pergerakan indeks dollar dinilai juga masih bergantung pada sentimen dari The Fed. Pasar global kini sedang menunggu pidato Presiden The Fed Jerome Powell, yang mana pasar masih bertanya-tanya apakah The Fed akan tetap menaikkan tiga kali suku bunganya pada 2019 atau sebaliknya.

Ancaman perlambatan perekonomian global pun juga sudah disuarakan oleh para pejabat Th Fed, sehingga ada spekulasi The Fed juga akan mengurungkan niatnya menaikkan kembali suku bunga.

Secara teknikal, pairing GBP/USD masih berada dalam tren menurun dan bergerak di bawah MA 50, MA 100 dan MA 200. Lalu pada indikator MACD masih di area negatif di level 0,0053. Sedangkan pada indikator RSI berada di level 42,02 serta Stochastic di level 25,62.

Berdasarkan data tersebut, Faisal memberikan rekomendasi sell on rally dengan level support 1,2715 – 1,2650 – 1,2570 dan level resistance 1,2800 – 1,2865 – 1,2950.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×