kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pasangan EUR/GBP menguat berkat faktor teknikal


Senin, 03 Februari 2020 / 22:29 WIB
Pasangan EUR/GBP menguat berkat faktor teknikal
ILUSTRASI. EUR berhasil menguat atas poundsterling


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah melemah dalam empat berturut-turut, pairing EUR/GBP akhirnya menguat pada perdagangan Senin (3/2). Mengutip Bloomberg, pasangan EUR/GBP melemah 1,01% ke level 0,84847.

Analis Global Kapital Investama Alwi Assegaf mengatakan, pelemahan poundsterling yang terjadi hari ini sebenarnya adalah hal yang wajar. Mengingat, koreksi GBP lebih karena faktor teknikal ketimbang faktor fundamental.

“GBP sudah menguat cukup lama, sehingga kondisi EUR sudah oversold terhadap GBP, sehingga mendorong EUR untuk rebound,” jelas dia, Senin (3/2).

Jika dilihat dari faktor fundamental, GBP masih unggul di hadapan EUR. Hal ini tidak terlepas dari berakhirnya masa-masa ketidakpastian yang menyelimuti ekonomi Inggris dalam 2 tahun hingga 3 tahun terakhir, setelah Negeri Ratu Elisabeth ini resmi keluar dari Uni Eropa (Brexit).

Dalam prosesnya pun, Brexit berjalan mulus karena disetujui oleh Parlemen Uni Eropa. “Dari kebijakan moneter, Inggris juga masih lebih unggul daripada Uni Eropa, setelah Bank of England (BoE) mempertahankan suku bunga di 0,75%. Sementara, sentimen lain juga berasal dari komentar Gubernur BoE Mark Carney,” terang Alwi.

Carney menyebut, pemangkasan suku bunga bisa berisiko terhadap kenaikan inflasi di atas target BoE. Dengan komentar hawkish ketimbang kebijakan European Central Bank (ECB). Karena itu, Alwi melihat, besar kemungkinan pasangan EUR/GBP masih lanjutkan penguatan. 



TERBARU

[X]
×