kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45906,29   2,96   0.33%
  • EMAS1.310.000 -0,23%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Panorama Sentra Wisata kebal dari isu teroris


Kamis, 21 Januari 2016 / 08:19 WIB
Panorama Sentra Wisata kebal dari isu teroris


Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Tragedi bom di Jalan Thamrin Jakarta pekan lalu cukup membuat masyarakat panik. Ini menjadi sentimen negatif bagi sektor pariwisata.

Para pemain bisnis di sektor ini seperti PT Panorama Sentra Wisata Tbk (PANR) pun berpotensi terkena dampak negatif tersebut. Parningotan Julio, analis Millenium Danatama Sekuritas, tak menampik efek negatif dari aksi teror tersebut.

Travel warning bakal menjadi isu utama. "Tapi, ini sifatnya sementara," ujar Julio, Rabu (20/1).

Menurut dia, sejatinya PANR memiliki fundamental cukup menarik. Portofolio bisnis perseroan juga cukup terdiversifikasi. Emiten ini memiliki integrasi bisnis yang kuat bersama grupnya, Panorama Group.

Tiara Nursyani, analis BCA Sekuritas, dalam riset tanggal 7 Januari lalu menjelaskan, di tengah sentimen negatif yang ada, PANR masih mampu membukukan pertumbuhan yang positif. Ini merupakan imbas sejumlah ekspansi perusahaan.

Salah satunya adalah kepemilikan atas 7 platform e-commerce layanan pariwisata. Salah satunya adalah RajaKamar.com yang melayani penjualan voucer kamar hotel. Perseroan ini menggenggam 51% atau saham mayoritas platform ini.

Hasilnya mulai terlihat. Hingga kuartal III-2015, kontribusi penjualan voucer sebesar 3,9% terhadap pendapatan konsolidasi PANR. Padahal, di periode yang sama tahun sebelumnya hanya 1,6%.

Belum lagi hotel milik PANR. "Hotel yang baru diakuisisi dan dikelola bersama Carlton Rezidor di Yogyakarta memang kontribusinya masih kecil, tapi secara bertahap bisa dipastikan akan bertambah," jelas Tiara.

Hotel bernama 101 Yogyakarta itu memberikan margin kotor 30% hingga 40%. Okupansinya terbilang tinggi yakni 70%, jauh di atas rata-rata okupansi hotel di Yogyakarta yang sebesar 52%.

Ke depan, PANR akan terus menambah hotel dengan target 20 hotel hingga 2020.

Kurang likuid

Dengan segala ekspansi yang dilakukan, Tiara memprediksi PANR mampu mencatat pendapatan Rp 2,63 triliun dan laba bersih Rp 61 miliar di tahun 2016. Bandingkan dengan estimasi tahun lalu di mana PANR meraih pendapatan Rp 2,09 triliun dan laba bersih Rp 46 miliar.

Julio menambahkan, apapun risikonya, bisnis tetap berjalan. Ekspansi harus tetap dilakukan. Dukungan pemerintah terutama untuk menjaga keamanan juga diperlukan sehingga efek positif ekspansi PANR lebih terasa.

Senada dengan Tiara, Isfhan Helmy, analis OCBC Sekuritas menilai akuisisi RajaKamar.com merupakan langkah yang cerdas. Strategi PANR mengakuisisi hotel juga positif. Setidaknya ada dua hotel yang menjadi target akuisisi PANR hingga tahun depan.

Di sisi lain, menurut Julio, PANR memiliki kekurangan, karena sahamnya kurang likuid. Hal ini menimbulkan risiko lain. Tiara dan Isfhan merekomendasikan buy PANR, dengan target masing-masing Rp 670 dan Rp 680 per saham.

Kiswoyo Adi Joe, analis Saran Investa Mandiri, juga merekomendasikan buy dengan target Rp 441 per saham. Kemarin (20/1), harga saham PANR senilai Rp 429 per saham turun 0,46% dibandingkan hari sebelumnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×