Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mengawali pekan ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melorot 1,78% ke level 6.133,208. Anjloknya IHSG hari ini melengkapi pergerakan IHSG yang telah melemah 2,64% secara year-to-date (ytd).
Namun, investor asing masih mencatatkan aksi beli bersih (net buy) di pasar regular sebesar Rp 179,59 miliar dan Rp 161,16 miliar di seluruh pasar.
Analis Sucor Sekuritas Hendriko Gani menilai pelemahan IHSG tidak lepas dari sentimen global yakni penyerangan kedutaan besar (Kedubes) Amerika Serikat di Irak. Hal ini menyebabkan panic selling dan membuat seluruh indeks saham di dunia ikut tertekan.
Baca Juga: Waduh, IHSG terperosok 1,78% ke 6.133 pada akhir perdagangan hari ini
Selain itu, adanya perombakan Indeks LQ45 dan IDX30 juga menyebabkan adanya rebalancing pada portofolio reksadana.
“Tapi menurut saya pelemahan hari ini lebih disebabkan karena serangan rudal, karena biasanya rebalancing tidak separah ini,” terang Hendriko kepada Kontan.co.id, Senin (27/1).
Di sisi lain, Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menilai pelemahan indeks hari ini tidak terlepas dari melemahnya mayoritas indeks global.
“Mayoritas terkoreksi karena adanya ancaman virus corona yang mulai menyebar ke beberapa negara,” terang Herditya. kepada Kontan.co.id, Senin (27/1).
Hingga hari ini, virus corona yang diduga berasal dari kelelawar telah menyebar ke 13 negara. Negara-negara Asia Tenggara seperti Vietnam, Malaysia, hingga Singapura telah mengonfirmasi adanya kasus virus ini di negara tersebut.
Baca Juga: Tengok daftar baru penghuni indeks IDX30 periode Februari-Juli 2020
Selain itu, menurut Herditya, pelemahan IHSG hari ini juga telah diprediksi secara teknikal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News