kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.406.000   -6.000   -0,25%
  • USD/IDR 16.664   19,00   0,11%
  • IDX 8.640   28,41   0,33%
  • KOMPAS100 1.190   5,25   0,44%
  • LQ45 854   4,57   0,54%
  • ISSI 309   2,52   0,82%
  • IDX30 440   2,31   0,53%
  • IDXHIDIV20 513   4,65   0,91%
  • IDX80 133   0,62   0,47%
  • IDXV30 140   1,06   0,76%
  • IDXQ30 141   1,14   0,82%

Pangkas harga rights issue, harga ADHI anjlok


Kamis, 30 Juli 2015 / 18:34 WIB
Pangkas harga rights issue, harga ADHI anjlok


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Harga saham PT Adhi Karya Tbk (ADHI) anjlok 14,61% menjadi Rp 2.250 hari ini, Kamis (30/7). Analis menilai, penyebabnya adalah keputusan emiten konstruksi ini untuk memangkas harga rights issue tetapi sambil menambah jumlah saham baru beredar demi memaksimalkan penyerapan dana dari pasar. 

Berdasarkan prospektus perseroan, ADHI memangkas target harga rights issue menjadi Rp 1.510 – Rp 2.400 dari sebelumnya di kisaran Rp 2.000 - Rp 2.700.

Di sisi lain, ADHI meningkatkan jumlah saham baru yang akan diedarkan menjadi 1,81 miliar, dari 1,37 miliar. Saham baru ini setara dengan 50,2% dari modal ditempatkan dan disetor penuh, berbanding sebelumnya yang hanya berporsi 43,2%.

Dengan perubahan ini, ADHI berharap meraup dana sebesar Rp 2,75 triliun- Rp 4,3 triliun. Sedangkan sebelumnya, perseroan membidik sebanyak-banyaknya Rp 3,69 triliun.

Dana hasil rights issue akan digunakan untuk membiayai pemabangunan Light Rapid Transport (LRT). Lewat rights issue, pemerintah akan melakukan penyertaan modal sebesar Rp 1,4 triliun.

Saat ini pemerintah mengendalikan saham ADHI sebanyak 51%, sementara 49% sisanya dipegang public.

Pelaksanaan right issue ini ditawarkan dengan rasio 1:1. Artinya dengan satu saham lama berhak memperoleh satu saham baru. Right issue ini akan efektif setelah mendapat persetujuan dari pemegang dalam RUPSLB yang akan digelar pada 27 Agustus mendatang.

Rencananya tanggal cum right pada 3 September di pasara regular dan negosiasi dan tanggal 8 September di pasar tunai. Lalu, periode perdagangan dan pelaksanaan akan berlangsung pada 3 September 2015 di pasar reguler dan negosisasi, sedangkan 9 September 2015 untuk pasar tunai.

Hans Kwee, Direktur Investa Saran Mandiri mengatakan penurunan tajam saham ADHI lantaran right issue ditargetkan di bawah harga pasar. “Itu biasa dalam pelaksanaan rights issue, apalagi harganya di bawah harga pasar,” kata Hans pada KONTAN, Kamis (30/7).

Hans menjelaskan, kemungkinan pemangkasan harga ini dilakukan karena standby buyer hanya bersedia menyerap harga yang lebih rendah. Selain itu, perseroan juga menghitung kondisi pasar secara umum yang masih bergejolak, sehingga tidak akan diserap maksimal oleh pasar jika harga tinggi. 

Pemangkasan harga ini tentu akan merugikan investor yang saat ini memiliki saham ADHI. Namun menurut Hans, kerugian lebih dalam bisa diatasi dengan menjual setengah saham yang dimiliki saat ini dan kemudian membeli saham baru dengan harga lebih murah pada saat rights issue.

Sedangkan Sanusi, ketua Masyarakat Sekuritas Seluruh Indonesia mengatakan, selisih harga yang sangat besar dan perubahan prospektus membuat kerugian bagi investor dan pasar modal. Perubahan target harga yang besar dan tiba-tiba akan membuat orang dalam dengan mudah memanfaatkan informasi yang diperolehnya untuk meraup keuntungan sendiri. 

Menurut Sanusi, ini akibat aturan rights issue belum secara benar dibuat oleh regulator, baik OJK dan BEI. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×