Reporter: Cindy Silviana Sukma | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. PT Pan Brothers Tbk (PBRX) kian melebarkan bisnis tekstil dan garmennya di Asia. Untuk itu, perseroan tengah membidik beberapa negara yang akan menjadi tujuan pengembangan usahanya ke depan.
Yang paling dekat dijajaki adalah Vietnam. Bahkan, menurut Anne Patricia Sutanto, Vice Chief Executive Officer PBRX, perseroan akan segera memulai beroperasi di negeri tetangga tersebut. Emiten yang bergerak di tekstil dan manufaktur pakaian ini telah menggandeng salah satu perusahaan garmen di Vietnam untuk kerja sama operasional alias joint operational (JO). "Tahun ini, kami akan memulai trial production dulu merek Adidas, dengan menempatkan produksi sekitar 2 juta pieces," ujarnya, Kamis (14/8).
Salah satu pertimbangan PBRX untuk melebarkan usaha di Vietnam, karena negara ini memiliki regulasi dan kebijakan yang lebih pro produksi tekstil dan garmen. Misalnya, kebijakan Trans Pacific Partnership (TPP) yang mengenakan bea impor yang sangat rendah hingga nihil.
Jika berjalan lancar, maka PBRX akan mulai menanamkan investasi di pabrik Vietnam itu pada tahun depan, dengan komposisi saham sekitar 51%. Namun, Anne masih enggan menyebut jumlah investasi dengan JO di Vietnam. "September baru bisa kami beritahu. Namun, tidak akan terlalu besar seperti investasi pembangunan pabrik baru. Perkiraan kami sekitar US$ 5 juta," terang dia.
Di samping Vietnam, PBRX juga sedang mengincar negara China pada tahun ini. Perseroan berniat untuk mengakusisi sebuah perusahaan product development yang memegang beberapa lisensi produk pakaian merek China. Perlu diketahui, saat ini industri garmen di negeri tirai bambu itu tengah menurun, karena upah kerja sudah meningkat. Sehingga, pengembangan industri garmen di China mulai ditinggalkan.
Dus, perseroan melihat potensi penyerapan produksi garmen dari China untuk dikembangkan di Indonesia. "Kami akan menyerap penurunan produksi di China, agar bisa diproduksi di sini," tambahnya. Selain menyerap produksi, akusisi perusahaan ini akan menambah portofolio merek pakaian asal Tiongkok. Apalagi, produk yang dipegang sebagian besar berasal dari Amerika dan Eropa.
Adapun, Pan Brothers juga tengah melirik Kamboja untuk mengembangkan bisnisnya di tahun depan. Akan tetapi, bentuk investasi masih sedang direncanakan, apakah mengakusisi perusahaan baru maupun membangun yang baru. "Kami baru bisa beritahu pada September nanti, menunggu keputusan yang pasti dari pilpres," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News