Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Harga emas mencatat kenaikan mingguan pertama sejak Maret lalu. Pamor emas sebagai aset aman alias safe haven kembali menguat lantaran peluang kenaikan suku bunga The Fed mengecil dan masih ada kekhawatiran terhadap ekonomi global.
Mengutip Bloomberg, Jumat (8/4), harga emas kontrak pengiriman Juni 2016 di Commodity Exchange naik 0,5% ke level US$ 1.243,8 per ons troi. Dalam sepekan terakhir, emas juga berhasil reli 1,66%.
Bahkan, pada Kamis (7/4), harga emas langsung melonjak 1,1% setelah catatan rapat The Fed menunjukkan pembuat kebijakan tetap berhati-hati dalam menaikkan suku bunga. Sebelumnya, harga emas jatuh selama tiga minggu berturut-turut, karena pasar berekspektasi besar terhadap kenaikan bunga acuan The Fed.
Sebelumnya, data kenaikan tingkat upah di Amerika Serikat serta kecepatan pertumbuhan lapangan kerja menimbulkan kepercayaan jika AS akan mengesampingkan ekonomi global dalam menentukan kenaikan suku bunga. Tingkat probabilitas kenaikan suku bunga sempat meningkat hingga 70% pada pertengahan Maret lalu. Namun, kembali jatuh menjadi 50% pada Jumat lalu.
"Orang-orang masih sangat khawatir dengan kondisi ekonomi dan alasan itulah yang mendorong mereka membeli emas," ujar Miguel Perez-Santalla, Manajer Penjualan dan Pemasaran Heraeus Metals di New York, seperti dikutip Bloomberg, Jumat (8/4).
Berdasarkan data yang dihimpun Blomberg, kepemilikan emas pada exchange-traded funds (ETF) naik 2,08 metrik ton menjadi 1.764,2 ton pada Kamis (7/4) .
Para pejabat The Fed akan bertemu pada akhir bulan ini. Gubernur The Fed Janet Yellen mengaku akan terus memantau pasar tenaga kerja AS sebagai pertimbangan arah suku bunga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News