Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - Memanasnya kondisi geopolitik global serta kegaduhan politik di Amerika Serikat (AS) kembali mendorong pelaku pasar menyerbu instrumen safe haven. Selain yen, emas pun merasakan ceruk manis tersebut.
Salah satu bukti, Jumat (18/8), harga emas kontrak pengiriman Desember 2017 di Commodity Exchange, naik menjadi US$ 1.291,6 per ons troi. Kenaikan ini berdampak positif pada harga emas batangan produksi PT Aneka Tambang Tbk (ANTM). Jumat lalu, harga emas Antam kembali ke level tertinggi tahun ini di Rp 604.000 per gram.
Selain ditopang harga emas global yang terus menanjak, emas Antam juga naik lantaran terpengaruh pergerakan rupiah. Kurs rupiah saat ini memang tengah tertekan.
Menurut Analis Monex Investindo Futures Faisyal, jika kurs rupiah terhadap dollar AS merosot, maka harga emas Antam meroket. "Potensi rupiah kembali melemah ada setelah munculnya isu pergantian kabinet. Hal ini bisa kembali mengerek harga emas Antam," kata Faisyal, kemarin.
Tapi pelaku pasar perlu waspada. Keputusan Donald Trump membubarkan dewan penasihat bisnis membuat kurs dollar AS tertekan. Alhasil, rupiah berpotensi kembali menguat.
Jika itu terjadi, harga emas Antam bisa turun. Sementara harga emas spot diprediksikan tetap tinggi pasca serangan teroris di Barcelona.
Meski begitu, Analis Asia Tradepoint Futures Deddy Yusuf Siregar menilai harga emas Antam masih berpeluang terus menguat. Karena itu, ia menyarankan agar investor yang hendak berburu emas batangan menahan diri terlebih dahulu. "Bagi yang sudah punya, juga lebih baik ditahan dulu," saran dia.
Hitungan Deddy, harga emas Antam bisa menyentuh level Rp 625.000 per gram di akhir kuartal tiga nanti. Nah, saat itu, investor bisa mengambil keuntungan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News