kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.503.000   7.000   0,47%
  • USD/IDR 15.484   16,00   0,10%
  • IDX 7.752   17,14   0,22%
  • KOMPAS100 1.206   3,86   0,32%
  • LQ45 962   3,34   0,35%
  • ISSI 233   0,31   0,13%
  • IDX30 494   1,77   0,36%
  • IDXHIDIV20 593   2,05   0,35%
  • IDX80 137   0,46   0,34%
  • IDXV30 143   0,01   0,01%
  • IDXQ30 164   0,29   0,18%

PALM jual aset perkebunan senilai Rp 2,7 triiun


Selasa, 12 Juli 2016 / 21:14 WIB
PALM jual aset perkebunan senilai Rp 2,7 triiun


Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. PT Provident Agro Tbk (PALM) menjual beberapa aset perkebunannya. Setidaknya, ada empat saham anak usaha yang akan dijual oleh perusahaan Grup Saratoga itu. 

Perseroan menjual aset perkebunannya kepada dua perusahaan perkebunan lain, yakni PT Galanggang Maju Bersama (GMB) dan PT Mandhala Cipta Purnama (MCP).

Direktur Utama PALM, Tri Boewono mengatakan, empat aset yang dijual itu adalah PT Global Kalimantan Makmur (GKM), PT Semai Lestari (SML), PT Nusaraya Permai (NRP), dan PT Saban Sawit Subur (SSS). Nilai transaksi itu berkisar Rp 2,7 triliun.

Rinciannya, nilai penjualan saham GKM sebesar Rp 1,5 triliun. Sementara nilai penjualan saham SML sebesar Rp 600 miliar. Kedua aset ini dijual ke Gelanggang Maju Bersama.

Lalu, nilai penjualan saham SSS sebesar Rp 500 miliar dan nilai penjualan NRP sebesar Rp 75 miliar. Kedua aset terakhir ini dijual ke Mandhala Cipta Purnama, perusahaan yang berbasis Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat.

Dari laporan keuangan perseroan, anak-anak usaha yang dijual ini sejatinya membukukan laba bersih sepanjang tahun lalu. Misalnya saja, GKM yang memiliki total aset Rp 965 miliar itu, membukukan laba bersih Rp 7,7 miliar pada tahun 2015 lalu.

Tri mengatakan, transaksi ini bukan merupakan transaksi afiliasi. "Transaksi ini dilakukan karena merupakan kesempatan yang baik untuk memberikan hasil investasi yang optimal," ujar Tri dalam prospektus ringkas, Selasa (12/7).

Namun, belum disebutkan rencana penggunaan dana hasil penjualan saham ini. Yang jelas, dari hasil penilaian independen, dampak dari transaksi ini adalah menyusutnya aset perseroan dari Rp 5,5 triliun menjadi Rp 4,6 triliun pada periode hingga April 2016. 

Namun, liabilitas jangka panjang perseroan akan menyusut dari Rp 2,2 triliun menjadi Rp 1,5 triliun. Dan liabilitas jangka pendek berkurang dari Rp 1 triliun menjadi Rp 595 miliar.

Di sisi lain, profoma kinerja per April 2016 akan meningkat dari sisi laba. Perseroan yang sebelumnya merugi Rp 21,4 miliar pada periode itu akan mendapat kenaikan laba secara drastis menjadi Rp 811,7 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Penerapan Etika Dalam Penagihan Kredit Macet Eksekusi Jaminan Fidusia Pasca Putusan MK

[X]
×