kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pahami investasinya dan berhati-hati


Sabtu, 25 Januari 2014 / 07:11 WIB
ILUSTRASI. Cara Beli Saham IPO Secara Online, Hari Ini (5/9) Batas Akhir Penawaran Umum COAL


Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Sofyan Hidayat

JAKARTA. Menyandang jabatan sebagai Direktur Utama  PT Jalatama Artha Berjangka, membuat Jacob Ongkowidjojo tak leluasa lagi berinvestasi di bursa berjangka. Padahal, dulu ia termasuk getol melakukan trading komoditas di bursa berjangka. Sebagai gantinya, ia memutar duit investasi dengan menyertakan modal ke perusahaan berjangka tempat ia bekerja sekarang.

Alumni STIE Perbanas tersebut mulai mengenal investasi di bursa berjangka pada tahun 1998, bermula dari ajakan salah seorang teman. Ia melihat peluang investasi yang terbuka sehingga berani melepas pekerjaan di salah satu bank swasta dan terjun dalam perdagangan komoditi.

Jacob bercerita, saat itu, bursa berjangka di Indonesia belum ada. Dia pun melakukan trading di bursa komoditi Jepang. Ia trading produk komoditas seperti kopi, gula, jagung, kacang merah, dan kedelai. Selama satu tahun, Jacob aktif melakukan trading.

Pada saat pertama kali berinvestasi, Jacob berhasil mendapatkan keuntungan 10% dari modal awal Rp 30 juta. Menurut Jacob, perdagangan berjangka mempunyai nilai jual dan peluang investasi yang lebih fleksibel. Ketika harga bergerak naik ataupun turun, selalu ada peluang. Bahkan, ketika krisis pun tetap menyisakan peluang.

" Dalam industri ini, peluang itu terbuka terus. tinggal bagaimana kemampuan kita melihat peluang tadi," kata Jacob
Nah, Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) sendiri baru berdiri tahun 2000. Satu tahun sebelumnya, Jacob direkrut menjadi karyawan di Jalatama Artha Berjangka. Berawal dari tenaga pemasaran, karirnya pun meningkat hingga berhasil menduduki kursi manajemen.

Sejak saat itu, ia tidak pernah lagi melakukan trading karena aturan internal perusahaan tidak mengizinkannya. Jacob mengalihkan investasinya dari trading di bursa berjangka ke penyertaan modal perusahaan.

Modal awal yang dia gunakan untuk masuk ke dalam kepemilikan saham perusahaan sebesar Rp 125 juta atau 10% dari minimum modal awal perusahaan sebesar Rp 1,25 miliar. Saat ini, kepemilikan sahamnya tetap 10%, namun keseluruhan modal perusahaan telah tumbuh menjadi Rp 31 miliar.

Pilih yang aman
Meski trading di bursa berjangka menjanjikan keuntungan lumayan, ia menyarankan investor untuk tetap berhati-hati. Jangan hanya tergiur imbal hasil tinggi, tapi ujung-ujungnya malah rugi. Dalam berinvestasi, yang paling penting adalah memahami dan tidak asal ikut arus.

Pria yang mengaku sebagai tipe investor yang moderat ini mempunyai prinsip dalam berinvestasi itu harus jelas, aman, dan punya peluang yang pasti. Investasi di perdagangan berjangka, menurutnya, jelas dan peluangnya pasti.

Saat ini, sekitar 70% dana investasinya ditempatkan sebagai penyertaan modal di perusahaan berjangka. Sisanya sekitar 30% masuk ke properti dalam bentuk rumah dan tanah.

Investasi properti dipilih karena dalam jangka panjang nilai jualnya semakin meningkat. Selain itu, Jacob memang membutuhkannya sebagai tempat tinggal.  Dia juga menempatkan dananya pada unitlink tapi dalam jumlah kecil.

Dari semua keuntungan dan pengalaman investasi yang diperoleh selama lebih dari 14 tahun, Jacob menilai, investasi yang terpenting dalam hidup adalah ilmu. Dalam berinvestasi, ketika dia terus mempelajari dan memahami investasi yang digeluti, keuntungan yang diperoleh pun semakin besar.

Sampai sekarang pun, Jacob masih kerap mengikuti program pelatihan baik di dalam maupun luar negeri untuk menambah pengetahuan berinvestasi. "Semua investasi punya aturan berbeda, maka perlu dipelajari, agar bisa memberikan profit," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×