Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Rupiah kembali perkasa. Dengan demikian, sudah tiga hari terakhir, mata uang Garuda ini menguat jika berhadapan dengan dollar. Bahkan pagi ini, rupiah menguat ke level tertinggi dalam sepekan terakhir.
Sejumlah sentiment positif yang mendorong penguatan rupiah antara lain hasil stress test bank di Eropa serta data perekonomian yang menunjukkan pertumbuhan.
“Diburunya mata uang Asia akibat hasil positif dari stress test Eropa. Selain itu, sejumlah data ekonomi di Asia juga menunjukkan kondisi yang positif,” papar Emmanuel Ng, currency strategist Oversea-Chinese Banking Corp di Singapura.
Pada pukul 09.46, rupiah mengalami apresiasi 0,1% menjadi 9.038 per dollar. Dengan demikian, sepanjang tahun ini, penguatan rupiah sudah mencapai 3,9%. Kondisi itu menjadikan rupiah sebagai mata uang Asia kedua dengan performa terbaik setelah ringgit Malaysia.
Ng meramal, dalam dua hari ke depan, rupiah akan diperdagangkan di kisaran 9.030-9.080. “Penguatan rupiah bisa jadi bukan sesuatu yang buruk karena mata uang ini masih didukung dengan adanya yield yang beragam,” jelas Ng. Dalam kesempatan itu, Ng juga tidak merubah ramalan posisi rupiah, yakni 9.048 pada September dan 8.965 pada akhir tahun nanti.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News