kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.980.000   15.000   0,76%
  • USD/IDR 16.810   20,00   0,12%
  • IDX 6.446   7,70   0,12%
  • KOMPAS100 927   0,91   0,10%
  • LQ45 722   -0,90   -0,12%
  • ISSI 206   1,64   0,80%
  • IDX30 375   -0,74   -0,20%
  • IDXHIDIV20 453   -1,23   -0,27%
  • IDX80 105   0,08   0,08%
  • IDXV30 111   0,28   0,25%
  • IDXQ30 123   -0,06   -0,05%

Pagi ini, bursa Asia jatuh setelah pidato Yellen


Senin, 29 Agustus 2016 / 08:13 WIB
Pagi ini, bursa Asia jatuh setelah pidato Yellen


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

TOKYO. Bursa saham Asia kecuali Jepang jatuh setelah Gubernur Federal Reserve Janet Yellen menegaskan kemungkinan kenaikan suku bunga kian menguat. Sementara, saham Jepang dibuka naik didukung pelemahan yen dan Gubernur Bank of Japan (BoJ) Haruhiko Kuroda yang berjanji menambah stimulus.

Mengutip Bloomberg, Senin (29/8), indeks MSCI Asia Pacific kecuali Jepang turun 0,8 % pukul 09:12 waktu Tokyo. Yellen mengatakan di Jackson Hole pada hari Jumat (26/8) kebijakan pengetatan semakin menguat.

Meski, Yellen tidak secara pasti menegaskan kapan keputusan kenaikan suku bunga akan dilakukan. Wakil Gubernur The Fed Stanley Fischer mengutarakan kemungkinan kenaikan pada September.

Peluang kenaikan suku bunga pada September melonjak menjadi 42% dari 22% pekan lalu. Sedangkan, peluang kenaikan Desember sebesar 65%. “The Fed masih tergantung pada banyaknya data ekonomi, dan rintangan berikutnya data non-farm payrolls AS yang dirilis Jumat. Ini penting untuk arah jangka pendek,” kata Michael McCarthy, analis CMC Markets.

Sementara itu, pagi ini indeks Topix melonjak 2,2 %, terbesar sejak Juli. Di mana, yen mengalami penurunan satu hari terbesar lebih dari enam pekan pada hari Jumat setelah BOJ Gubernur Haruhiko Kuroda menegaskan janji untuk memudahkan kebijakan moneter lebih lanjut jika diperlukan.

Kemudian, indeks Kospi Korea Selatan turun 0,5 %. S & P / ASX 200 Index Australia mundur 0,1 %. S & P / NZX 50 Index Selandia Baru sedikit berubah. Di sisi lain, pasar di China dan Hong Kong belum memulai perdagangannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×