Reporter: Veri Nurhansyah Tragistina | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. PT Antam Tbk (ANTM) terus berusaha memacu penjualan emas, sebagai upaya untuk mengkompensasi kehilangan potensi pendapatan dari ekspor bijih nikel dan bauksit. Salah satu caranya adalah dengan membangun butik emas logam mulia di Banjarmasin, Kalimantan Selatan.
Tedy Badrujaman, Direktur Operasi Antam mengatakan, unit penjualan di Banjarmasin ini merupakan butik emas ketiga yang didirikan di 2014. Butik Banjarmasin menjadi unit penjualan emas kesembilan yang dimiliki perusahaan.
Sebelumnya, Antam sudah memiliki butik di beberapa kota, seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, Makassar, Palembang, Semarang dan Balikpapan. "Antam akan terus melakukan pembukaan butik emas baru dan menargetkan untuk membuka 5-10 butik emas logam mulia di tahun 2014," terang Tedy dalam keterangan resmi, Selasa (24/6).
Pembukaan butik baru itu dilakukan guna mendorong penjualan emas. Antam sudah menetapkan target untuk meningkatkan volume penjualan emas 46% menjadi 13,6 ton, dibandingkan tahun lalu yang 9,3 ton.
Komoditas emas memang menjadi harapan terbesar Antam untuk mendulang pendapatan, seiring mulai berlakunya larangan ekspor bijih nikel dan bauksit per 12 Januari 2014 lalu. Larangan itu membuat Antam bakal kehilangan potensi pendapatan dari ekspor bijih nikel senilai US$ 350 juta-US$ 400 juta di tahun 2014 ini.
Di kuartal I 2014, emas telah menjadi kontributor utama pendapatan Antam, yakni senilai Rp 1,16 triliun atau setara 50% dari total yang Rp 2,3 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News