Reporter: Auriga Agustina | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Anak usaha PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) yakni PT Pabrik Gula Rajawali I akan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) lewat penjualan saham perdana atawa initial public offering (IPO) pada semester II-2019.
Direktur Utama PT RNI B. Didiek Prasetyo menyebutkan, melalui aksi IPO Pabrik Gula Rajawali I menargetkan dapat mengantongi dana segar Rp 500 miliar.
"Saat ini kami sedang melakukan penjajakan dan sedang tahap persiapan, karena harus ada izin Kementerian Perdagangan dan Kementerian BUMN, targetnya kalau bisa setelah tahun politik," ujarnya.
Dana yang didapat melalui IPO salah satunya akan digunakan untuk ekspansi di sektor hilir.
Pasalnya, RNI menginginkan Pabrik Gula Rajawali I tidak hanya mengolah tebu menjadi gula saja, tetapi juga dapat mengembangkan industri hilirisasi tebu lainnya seperti bioethanol, particle board dan energi listrik dari ampas.
Asal tahu saja, Pabrik Gula Rajawali I bergerak di bidang agro industri berbasis tebu. Pabrik gula ini terletak di Surabaya, Jawa Timur dengan luas tanah 30.000 hektare (ha).
Perusahaan ini memiliki dua pabrik pengelohan tebu menjadi gula dengan total kapasitas produksi 18.000 ton per hari. Sementara untuk total aset calon emiten baru ini Rp 1,3 triliun.
Pabrik Gula Rajawali I merupakan anak usaha Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) yang merupakan salah satu perusahaan BUMN. RNI memiliki 13 entitas anak, diantaranya PT Phapros yang baru saja melakukan listing di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Pada tahun 2019 RNI menargetkan produksi gula dapat menjadi 320.000 ton, sementara tahun ini produksi gula hanya 273.000 ton.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News