Reporter: Dupla Kartini, Bloomberg | Editor: Dupla Kartini
LONDON. Akhirnya, dollar AS keok melawan euro. Otot dollar mengendur dari level terkuat dalam empat bulan, setelah The Fed menyiratkan kemungkinan dilanjutkannya kebijakan pelonggaran moneter.
Dollar melemah 0,2% ke level US$ 1,2739 per euro pada pukul 6.31 waktu London. Kemarin, dollar mencapai level terkuat sejak 17 Januari lalu yaitu di US$ 1,2681 per euro.
Hasil pertemuan terakhir Federal Open Market Committee (FOMC) menunjukkan, pejabat The Fed memperkirakan pelonggaran moneter lebih lanjut mungkin dibutuhkan, jika ekonomi AS kehilangan momentum.
Belakangan ini, permintaan euro surut lantaran pemimpin Yunani bersiap untuk menggelar pemilu kedua. Kondisi tersebut mempertaruhkan masa depan Yunani di blok euro.
Joseph Capurso, analis Commonwealth Bank of Australia menyebut, ada sinyal dari FOMC, di mana mereka melihat ada kemungkinan penambahan kombinasi kebijakan, jika terjadi kondisi tertentu pada ekonomi AS.
"Itu berarti dolar AS mungkin akan mulai stabil, ketimbang terus meroket. Ini akan memberi investor alasan lebih untuk jeda sejenak, sebelum kembali mengoleksi dolar AS," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













