Reporter: Nova Betriani Sinambela | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penawaran Obligasi Negara Ritel (ORI) seri ORI026 sudah dibuka mulai besok, 30 September hingga 24 Oktober 2024. Analis memperkirakan, penjualan ORI026 bakal tinggi meski tren suku bunga sedang turun.
ORI026 menetapkan bunga lebih besar dari BI rate dengan sistem fixed rate. Adapun seri ORI026T3 atau tenor 3 tahun ditetapkan bunga sebesar 6,3%, dan untuk tenor 6 tahun atau ORI026T6 memiliki bunga 6,4%.
Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas Ramdhan Ario Maruto memperkirakan serapan ORI026 akan mencapai Rp 15 triliun hingga Rp 20 triliun.
ORI026 lebih menarik karena pemotongan pajak obligasi ritel ini akan lebih rendah yakni 10% dibanding deposito yang sebesar 20%
"Jadi instrumen ini tetap menarik bagi masyarakat yang mempunyai kelebihan likuiditas untuk berinvestasi di pasar modal," kata Ramdhan kepada KONTAN, Jumat (27/9).
Baca Juga: Tren Suku Bunga Turun, Penjualan ORI026 Diprediksi Laris
Di sisi lain, sebagai instrumen investasi, Ramdhan melihat pengelolaan obligasi dan pembayaran kupon oleh pemerintah masih cukup baik. Kemudian risiko berinvestasi di obligasi juga cukup rendah karena dijamin undang-undang. Hal ini kemudian memberikan kepercayaan kepada masyarakat.
Head of Business Development Division Henan Putihrai Asset Management (HPAM), Reza Fahmi juga meyakini penjualan ORI026 tetap menarik, pasalnya kupon ORI026 masih lebih tinggi dibandingkan bunga deposito bank.
Meskipun pemerintah belum mengumumkan target penjualan ORI026. Reza meyakini penjualannya akan tetap tinggi mengingat minat yang konsisten dari investor ritel terhadap instrumen ini.
"Selain itu ORI026 merupakan bagian dari obligasi yang mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Hal ini dapat menarik minat investor dengan tujuan sama untuk investasi berkelanjutan," kata Reza kepada KONTAN, Sabtu (28/9).
Kemudian ORI026 memberikan kemudahan bagi invetor untuk membelinya. Obligasi ini dapat dibeli secara online melalui mitra distribusi resmi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
