Reporter: Dupla Kartini, Bloomberg | Editor: Dupla Kartini
KUALA LUMPUR. Optimisme terhadap stimulus The Fed memicu harga minyak sawit alias crude palm oil (CPO) rebound, hari ini. Alhasil, CPO berhasil meminimalisir koreksi tajam yang terjadi dalam sepekan ini.
Kontrak CPO untuk pengiriman Agustus di Malaysia Derivatives Exchange melesat 1,4% ke RM 2.885 atau setara US$ 911 per metrik ton, sebelum mengakhiri sesi pagi di level RM 2.850 per metrik ton. Kemarin, kontrak yang sama sempat jeblok ke level terendah sejak Oktober. Berkat rebound hari ini, penurunan harga CPO dalam sepekan ini hanya sekitar 3,5%.
Pasar berspekulasi The Federal Reserves bakal melanjutkan stimulus guna menstimulus perekonomiannya, di tengah kekhawatiran krisis Eropa memburuk. The Fed diperkirakan bakal membahas langkah-langkah stimulus ketika mereka bertemu 19 Juni mendatang. Akibat spekulasi itu, permintaan minyak sawit pun berangsur meningkat.
"Di luar dugaan, klaim pengangguran di AS meningkat. Itu mendorong ekspektasi QE3 mungkin segera meluncur. Ini bagus untuk pasar komoditas, dan minyak sawit kecipratan imbas positif," kata Alan Lim Seong Chun, analis di Kenanga Investment Bank Bhd.
Sementara itu, ekspor Malaysia juga dilaporkan mulai kuat. Hari ini, Intertek melaporkan, ekspor CPO tumbuh 19,6% menjadi 716.322 ton dalam 15 hari pertama di Juni, dari 599.044 ton pada periode yang sama bulan lalu. "India dan Bangladesh mulai memupuk persediaan jelang Ramadhan. Penurunan harga juga menarik minat investor untuk mulai melakukan pembelian," imbuh Lim.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News